CIREBON, CHANEL7.ID – Hingga kini, sisa puing-puing abrasi dan kerusakan pondasi senderan akibat banjir bandang Sungai Cipager pada 17 Januari 2024 masih belum direhabilitasi. Kerusakan tersebut terjadi di Blok Sampurna, Desa Panembahan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat.
Kondisi bekas bangunan yang ambruk akibat derasnya arus banjir bandang ini menimbulkan kekhawatiran bagi warga sekitar. Pasalnya, lokasi tersebut merupakan jalur utama aktivitas masyarakat. Dampak yang ditimbulkan pun tidak hanya sebatas hambatan bagi pengguna jalan, tetapi juga mengancam keselamatan warga, mulai dari anak-anak hingga lansia, serta mengganggu kelancaran akses kendaraan roda dua.
Saat ditemui, Kuwu Ading membenarkan adanya kerusakan yang diakibatkan oleh banjir tersebut. “Kerusakan ini memang terjadi akibat banjir, tetapi alhamdulillah kami tidak tinggal diam. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, baik di tingkat pemerintah kabupaten maupun provinsi,” ujarnya didampingi beberapa perangkat desa.
Terkait upaya rehabilitasi, Kuwu Ading menjelaskan bahwa Pemerintah Desa Panembahan telah melakukan langkah koordinasi sejak awal kejadian. “Alhamdulillah, kami tidak berhenti berupaya agar perbaikan ini mendapat perhatian khusus. Sebagai bentuk tanggap darurat, kami terus menjalin komunikasi dengan dinas terkait. In syaa Allah, kami berharap ada hasil yang sesuai dengan harapan warga dan pemerintah desa,” ungkapnya.
- Advertisement -
Lebih lanjut, Kuwu Ading mengimbau masyarakat, terutama yang sering melintas di jalur yang terdampak, agar tetap berhati-hati dan bersabar. “Kami mengingatkan pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor untuk lebih waspada saat melewati jalur yang rusak ini,” pesannya.
Ia juga mengapresiasi solidaritas warga yang turut bergotong royong dalam menghadapi bencana ini. “Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang bahu-membahu membantu saat bencana terjadi, serta kepada pihak-pihak terkait yang telah memberikan perhatian,” tambahnya.
Masyarakat dan Pemerintah Desa Panembahan masih menaruh harapan besar kepada dinas terkait agar segera merealisasikan rehabilitasi pondasi pembatas sungai. “Kami berharap ada tindakan nyata sebagai bentuk tanggap darurat dari pihak terkait, sehingga infrastruktur yang terdampak dapat segera diperbaiki,” pungkasnya.
- Advertisement -
®Hadiyanto