JABAR, CHANEL7.ID – Rombongan bus yang membawa ratusan siswa Pasraman Tirta Bhuana Bekasi didampingi oleh dewan guru menempuh perjalanan tirta yatra (wisata religi) dengan melewati Hutan Lindung Alas Purwo Banyuwangi nan sejuk pada Minggu, 31 Maret 2024. Pura Luhur Giri Salaka yang berlokasi di kawasan tersebut menjadi objek yang dituju.
Pura Luhur Giri Salaka Alas Purwo yang berada di Kecamatan Tegaldlimo, sebuah kecamatan yang kini memiliki pengempon warga umat Hindu sekitar 1400an Kepala Keluarga. Pura ini merupakan tujuan popular bagi umat Hindu nusantara untuk tujuan wisata religi.
Menurut penuturan salah seorang Romo Mangku di Pura Luhur Giri Salaka, menjelaskan kepada siswa bahwa sebelum adanya bangunan pura yang secara resmi didirikan pada tahun 1997 dan upacara Ngenteg Linggih pada tahun 1998, umat Hindu setempat melaksanakan peribadatan di Situs Kawitan.
Saat ditemukan pada sekitar tahun 1967, kata “kawitan” yang kalau dalam bahasa umum berarti “asal mula”, merupakan tumpukan batu bata yang dipercaya oleh penduduk setempat sebagai bahan baku material untuk pembuatan candi-candi kuno bersejarah di tanah Jawa pada masa pemerintahan raja-raja Majapahit.
Dalam pesan dan kesannya, Romo Mangku Heri Mulyono mengapresiasi kehadiran para siswa, harapannya dengan kegiatan ini anak-anak, khususnya siswa Pasraman Tirta Bhuana Bekasi, jadi mengetahui, memahami, serta dapat mengimplementasikan ajaran luhur Hindu nusantara.
“Intinya untuk meningkatkan semangat dan sradha bhakti adik-adik pasraman mengenai perkembangan-perkembangan Hindu, salah satunya mengenai sejarah adanya pura di Alas Purwo ini, sehingga umat tidak asing dengan budaya sendiri”, ujar Romo Mangku.
Saat diwawancarai oleh wartawan Chanel7.id Ketua Pasraman Tirta Bhuana Kota Bekasi yaitu I Nyoman Suranta didampingi oleh Wakil Ketua X (Sepuluh) Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Komunikasi Publik yaitu I Gusti Ngurah Parwata. Suranta mengungkapkan bahwa kegiatan ini selain sebagai bagian dari pendidikan karakter dan budi pekerti, juga bertujuan untuk melatih kemandirian anak didik.
“Adapun tujuan dari tirta yatra tiada lain adalah membentuk karakter peserta didik secara mandiri intinya adalah peserta didik tahu pura yang ada di sekitar Banyuwangi Jawa Timur, serta mengenal kearifan lokal umat Hindu Jawa”, ungkapnya.
Suranta pun menceritakan secara runut rangkaian acara, bahwa perjalanan tirta yatra ini merupakan perjalanan relegi yang sukses terlaksana dengan mengesankan. Berkat perencanaan yang memadai, pendampingan yang sangat baik dari para guru pasraman, serta dukungan penuh dari berbagai pihak. Seperti diantaranya adalah dari Yayasan Tirta Bhuana, Orang Tua Siswa Pasraman, maupun tokoh umat dan lembaga keumatan Hindu yang ada di Kota Bekasi.
®Dewa