YOGYAKARTA, CHANEL7.ID – Dalam semangat demokrasi dan keadilan, aksi yang dilakukan oleh FOYB Yogyakarta tak sekadar wujud protes, melainkan juga pernyataan tegas akan hak setiap pengemudi online untuk didengar. Ketua Umum FOYB, Wuri Ramawati, dengan tegas menyatakan kekecewaan atas gangguan yang terjadi saat perwakilan Forum Diskusi Transportasi Online Indonesia (FDTOI) menyampaikan aspirasi di hadapan Komisi V DPR RI (21/05/2025).
Menurutnya, sangat disayangkan ketika perwakilan dari asosiasi ojol lainnya memilih untuk memotong pembicaraan, sebuah tindakan yang telah merusak keutuhan proses komunikasi dan penyampaian pendapat yang sepatutnya berlangsung secara terbuka dan bermartabat.
“Aksi yang diadakan pada tanggal 20 Mei 2025 di Yogyakarta bersama 14 kota lainnya, di bawah naungan FDTOI, merupakan manifestasi nyata dari tekad untuk menyuarakan aspirasi seluruh pengemudi online. Sementara itu, klaim dan kegiatan yang diselenggarakan oleh faksi lain pada tanggal 21 Mei 2025 di RDPU bersama Komisi V DPR RI dirasa justru mengaburkan esensi perjuangan. Hal ini dipandang sebagai bentuk kooptasi atas perjuangan 205 yang selama ini dibangun dengan penuh keikhlasan dan semangat demokrasi.” tegas Wuri.
“Sebagai warga negara, setiap pengemudi online memiliki hak yang sama dalam menyampaikan aspirasinya kepada lembaga legislatif. DPR dalam pembukaannya telah menegaskan bahwa RDP pada 21 Mei 2025 merupakan forum untuk menyerap aspirasi dari seluruh pengemudi online yang telah diundang. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya. Tindakan memotong dan menginterupsi pendapat dari sesama rekan driver tidak hanya mencederai dialog demokratis, tetapi juga mengikis nilai-nilai saling menghormati dan kebersamaan yang seharusnya menguatkan perjuangan.” terang Wuri
FOYB Yogyakarta, yang selalu mengedepankan perjuangan berwawasan dan bermartabat, menolak sikap saling unjuk gigi dan dominasi. Perjuangan bukanlah ajang untuk bersaing internal, melainkan wadah bagi setiap suara untuk menyampaikan kebutuhan dan tuntutan secara adil. Dalam semangat inilah, FOYB Yogyakarta menegaskan komitmennya dengan mengusung tiga tuntutan urgent yang harus segera diwujudkan, yaitu:
1. Kenaikan tarif penumpang R2
2. Regulasi pengantaran makanan dan barang
3. Ketentuan tarif bersih untuk R4
Sementara tuntutan jangka panjangnya adalah terwujudnya Undang-Undang Transportasi Online yang adil dan berpihak pada para pengemudi. Penekanan tuntutan tersebut adalah manifestasi dari tekad untuk tidak hanya memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga merawat martabat serta menjaga keberlanjutan sistem transportasi online di tanah air.
Lewat pernyataan tegas ini, Wuri Rahmawati menyalurkan pesan bahwa perjuangan tidak boleh disekat oleh kepentingan segelintir pihak yang ingin mendominasi forum demokrasi. FOYB Yogyakarta, sebagai ujung tombak aksi FDTOI, tetap berkomitmen untuk mengedepankan nilai-nilai keadilan dan martabat dalam setiap langkahnya, memastikan bahwa aspirasi yang disuarakan benar-benar mencerminkan keinginan dan kebutuhan sejati dari para pengemudi online.
Pada akhirnya, dengan dialog yang tersaji dalam tayangan RDPU tersebut, publik memiliki kesempatan untuk menilai dan mencermati sendiri bagaimana jalannya proses demokrasi serta mengidentifikasi siapa di antara para pejuang yang benar-benar tulus dalam memperjuangkan aspirasi. Dialog terbuka itu memancarkan keaslian dan keberanian, sebuah refleksi nyata dari semangat demokrasi yang tak sekadar retorika, melainkan tindakan nyata yang menguji integritas setiap pihak.
Proses inilah yang mengundang kita untuk merenung, menggali makna perjuangan, dan secara kritis menilai siapa yang benar-benar berdiri untuk kebenaran dan keadilan. Semoga melalui transparansi dan keterbukaan ini, kita semua dapat menemukan titik temu bagi perbaikan dan terus menguatkan fondasi demokrasi yang mendukung keberpihakan pada kepentingan bersama.
®Pitut Saputra