CIREBON, CHANEL7.ID – Banjir bandang yang melanda jalur Sungai Cipager di Kabupaten Cirebon menyisakan luka mendalam bagi warga, terutama di Desa Setu Wetan, Kecamatan Weru. Musibah yang terjadi akibat hujan deras ini tak hanya menggenangi pemukiman, tetapi juga menyisakan kerugian besar bagi warga yang terdampak.
Polri melalui anggota Polsek Weru, khususnya Bhabinkamtibmas Desa Setu Wetan, bergerak cepat memberikan bantuan pangan berupa nasi kotak kepada para korban. Aksi peduli ini menjadi oase di tengah duka pasca-banjir.
Ria, salah satu warga yang menerima bantuan, mengungkapkan rasa syukurnya. “Bantuan ini sangat meringankan kami. Sejak banjir melanda hingga surut, baru kali ini kami menerima bantuan pangan. Selain makanan, kami juga melihat mobil pembawa air bersih yang sangat membantu kami di zona terdampak banjir,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Namun, di tengah upaya bantuan tersebut, banyak warga masih berharap pada perhatian lebih dari pemerintah. Mereka membutuhkan bantuan yang lebih mendasar seperti pakaian layak pakai, makanan tambahan, dan obat-obatan serta air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kami berharap pemerintah lebih tanggap terhadap kondisi pasca-banjir. Pertolongan pertama sangat penting agar kami bisa bertahan dalam situasi ini,” harap seorang warga yang terdampak.
Banjir bandang ini menjadi pengingat bahwa bencana tidak hanya menghancurkan harta benda, tetapi juga menguji solidaritas dan perhatian pemerintah terhadap warganya. Harapan besar kini ditujukan pada langkah nyata pemerintah dalam membantu pemulihan kehidupan pasca-banjir, agar warga terdampak tidak merasa dibiarkan sendiri menghadapi penderitaan.
Ke depan, pemerintah diharapkan tidak hanya fokus pada bantuan tanggap darurat, tetapi juga menyusun langkah strategis untuk mencegah bencana serupa. Perbaikan alur sungai, pengelolaan lingkungan, dan sistem peringatan dini menjadi kebutuhan mendesak agar masyarakat merasa lebih terlindungi.
Masyarakat Desa Setu Wetan berharap agar pemerintah daerah tidak hanya melihat warga sebagai angka statistik, tetapi sebagai individu yang layak mendapatkan perhatian dan dukungan untuk bangkit dari keterpurukan sebagaimana bantuan pertolongan pertama dari Polri pasca warga mengalami musibah.
®Hadiyanto