JABAR, CHANEL7.ID – Rupiah adalah mata uang negara Republik Indonesia, yang value nya menjadi acuan pertumbuhan ekonomi, Melansir dari beberapa awak media yang mengabarkan, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memamerkan keperkasaan nilai tukar rupiah Juni ini yang menguat 4,17 persen dibandingkan akhir 2022.
Menurutnya, dengan perkembangan tersebut Indonesia unggul dari beberapa negara Asia lainnya, seperti India hingga Thailand.
“Penguatan rupiah dibandingkan dengan level akhir 2022 lebih baik dari apresiasi rupee India dan peso Filipina masing-masing sebesar 0,85 persen dan 0,15 persen. Sedangkan Thai Baht mencatat depresiasi 0,7 persen,” ucap Perry dalam konferensi per Rapat Dewan Gubernur (RDG), Kamis (22/6).
Adapun kurs rupiah berada di level Rp14.940 per dolar AS pada sore ini. Mata uang garuda menguat 11 poin atau 0,08 persen dari perdagangan sebelumnya.
- Advertisement -
Sementara, kurs referensi BI Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.918 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Perry menuturkan ke depan BI memprakirakan apresiasi alias penguatan nilai tukar rupiah berlanjut. Hal itu ditopang oleh surplus transaksi berjalan dan aliran masuk modal asing seiring prospek pertumbuhan ekonomi yang kuat, inflasi yang rendah, serta imbal hasil aset keuangan domestik yang menarik.
Ia mengklaim BI terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah khususnya melalui triple intervention dan twist operation untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) dan memitigasi risiko rambatan ketidakpastian pasar keuangan global.
“Operasi moneter valas terus diperkuat, termasuk optimalisasi TD Valas DHE (term deposit valuta asing devisa hasil ekspor) serta penambahan frekuensi dan tenor lelang TD Valas jangka pendek,” Tuturnya.
- Advertisement -
®Yosef