PALEMBANG, CHANEL7.ID – Menuntut keterbukaan kepala sekolah (kepsek) terkait dugaan sumbangan hingga penyerahan buku Novel. Dugaan pungli tersebut terkait pengambilan ijazah yang mesti membayar sebesar Rp 150 ribu dan menyerahkan Buku Novel untuk perpustakaan Sekolah.
Terkait laporan dan temuan awak media tersebut untuk di konfirmasi terhadap pihak sekolah SMAN 1 Betung, Banyuasin-Sumsel, Kamis (26/07/2024)
Masalah sumbangan pengambilan ijazah, transparansi dana sukarela, mengembalikan maruah Smansa (SMAN 1 Betung) akibat kejadian tersebut yang akan merusak citra SMAN 1 Betung kabupaten Banyuasin, Sumsel
Salah satu alumni (yang tidak mau disebutkan namanya) mengatakan, “pihak sekolah meminta biaya saat pengambilan ijazah sebesar Rp 150 ribu dan menyerahkan buku Novel untuk perpustakaan kepada alumni. Menurutnya, biaya yang dibebankan tersebut semestinya tidak ada dan dibiayai oleh sekolah karena waktu perpisahan beberapa waktu yang lalu,
- Advertisement -
Tegas salah satu Alumni menjelaskan kepada awak media, kami diminta Rp. 325 ribu mencakup biaya ambil ijazah, artinya aneh kalau masih mengeluarkan biaya lagi ditambah menyerahkan buku Novel, dengan pembuktian beberapa chat guru di group siswa, ” tukasnya.
Terkait itu, Kepala SMAN 1 Betung. Yang Beredar di Media, Harja, S. Pd, M.Pd yang diwakili oleh Wakasek / Humas sekolah, (Apandi. SN) mengaku biaya perpisahan tersebut dikelola oleh Komite Sekolah dan juga pernah dipermasalahkan oleh siswa dan wali murid.
Sehingga ia mengaku tidak terlibat dan terkait dengan pungutan yang disebut sebagai sumbangan tersebut.
Apandi SN. (Wakasek / Humas). Jelas nya lagi pihak sekolah sudah melapor ke dinas yang pernah dipermasalahkan atas prihal tersebut, Pada Tanggal 15 Mei yang lalu kami mendatangi pihak Diknas Banyuasin untuk di mintai keterangan, “Ujarnya
Apandi SN. juga menjelaskan, Bahwa pembayaran dan pengambilan ijazah tersebut tidak ada, termasuk juga dengan biaya foto copy. Sampul dan lain-lain. ” Tutupnya
- Advertisement -
- Advertisement -
®Radit