PADANG PARIAMAN , CHANEL7.ID – Yang paling utama saat menjelang pemilihan legislatif.pemilihan kepala daerah.pemilihan presiden.dan pemilihan walinagatina pada tahun 2024 nanti, mari kita saling mendukung dan mensupport untuk membangun karakter baru, dan saling mendukung dan memperbaiki karakter adalah sikap kesatria setelah kita melalui waktu yang panjang berbeda pendapat dan saling ungkit mengungkit kesalahan seseorang tentang sesuatu yang kita bangun hanya berdasarkan imajinasi dan kebosanan berpikir.
Mari kita saling memaafkan dan bersatu, Pemuka masyarakat hari ini mengatakan bahwa zaman sudah sangat berobah, pola pikir kita seolah sudah direcoki satu kebiasaan baru yang sering kita sebut dengan kata bullying, memojokan orang lain tanpa satu sebab yang belum kita ketahui kebenarannya.”Jelasnya.
Hal-hal yang sering kita katakan ini sudah masuk ke dalam kategori fitnah, sesuatu yang dituduhkan sementara bukti dan kebenarannya lebih dibangun dari rasa kebencian dan fakta yang sulit dibuktikan.
Membuat tuduhan dengan mengatakan ketidak-mampuan melakukan seseorang, pemimpin pejabat sasaran yang hendak di bully, dari fakta yang ada dan pembuat masalah, bully lebih dilakukan oleh lawan politik, hal yang dituduhkan jika kita lihat dengan kaca mata orang dewasa, berpikir ilmiah dan pintar sulit dibuktikan kebenarannya dan lebih bersifat memunculkan rasa kebencian. Cara ini dikembangkan lebih banyak sebagai upaya mematikan karier politik lawan.
- Advertisement -
Jamaluddin seorang aktifis mengatakan kepada awak media Hebatnya metode tentang penilaian yang dibuat dengan mengangkat sesuatu permasalahan dengan mengutamakan bentuk ketidakmampuan perbuatan untuk memajukan daerahnya, atau mengatakan sesuatu yang mungkin mengangkat karakter, pola kerja dan membuat kata terkesan cara kerja yang dilakukan itu salah dan sia-sia .”tuturnya
Walau menurut ilmu sosial itu adalah kewajaran dan mendasar sebagai bagian dari metode pendekatan kemasyarakatan, dalam hal ini, kata bully akan dituduhkan dengan kata mencari popularitas atau pencitraan saja, tidak melihat sisi kebenaran tindakan, contoh melayat, menghadiri acara pertemuan, melihat acara pesta, satu sikap sosial kemasyarakatan yang positif.
Lebih Lanjut Jamaluddin mengatakan Pembully akan menyampaikan ini satu kesia-siaan waktu dan pencitraan saja, sementara secara sosial kemasyarakatan ini adalah sikap keseharian yang wajar dan sangat manusiawi.
Jika yang diamati dari hari-kehari yang membangun citra kebencian ini adalah kelompok yang memiliki kemauan, atau mereka yang merasa tidak diperhatikan.”tambahnya.
Masyarakat menilai ada kelucuannya, menurut pengamatan kelompok pioner ini juga melakukan hal yang sama dengan tuduhannya dan bahkan jauh lebih membosankan dan selalu mencari ruang untuk memposting setiap kesehariannya di media sosial.
- Advertisement -
Untuk sesuatu yang terbaca sebagai agenda numpang lewat atas sesuatu kegiatan dan mengkultuskan diri sebagai pelaku utama dalam kegiatan yang diposting, sementara banyak juga yang mengetahui ini hanya numpang pamer, satu sikap dan tidak bersalah demi nuansa pencitraaan Jati Diri Sendiri.
Dengan cara menyebarkan postingan diri pada setiap grup WhatsApp, Facebook dan di medsos lainnya sehingga menimbulkan rasa kemalasan untuk melihat apalagi membaca.
Sikap ini sudah mengganggu fungsional media sosial sebagai media yang dicari informasi, publikasi. karena postingannya juga banyak pencitraan pribadi, sehingga akhirnya memunculkan kejenuhan pada anggota di setiap grup itu sendiri.
- Advertisement -
Mungkin kita mulai sadar, bahwa karakter isu seperti ini justru dikembangkan oleh mereka yang notabene sumber kebenaran informasinya sangat diragukan dan ditulis hanya berdasarkan alam pikiran yang tidak mendasar dan sempit, karena bukan lingkaran pemerintahan (pemda/DPRD) lingkaran pembuat keputusan dan pelaku pemerintahan dan pembangunan yang mengetahui sumber dana pembangunan, cara ini sudah meresahkan.
Harapan kami masyarakat awam, demi terwujudnya kinerja yang maksimal oleh pemerintah yang telah kami pilih dan kukuhkan selama masa kerja, dapat berjalan dengan baik, melaksanakan peran peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan. Ko
Mari kita kurangi kritikan bullying, karena sudah tidak sehat dan akan memecah belah kita masyarakat yang tidak punya kepentingan dengan politik, khususnya dengan kepentingan pembuli, beri kesempatan mereka menunaikan amanahnya. : Sumber Opini Jamaludin
(Yosef)