CIREBON, CHANEL7.ID – Desa Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat tengah berada dalam masa transisi jabatan antara Kuwu Ratna dan Kuwu Yudi menjadi trend topik terhangat. Kuwu Ratna yang menjabat hingga tahun 2023, digantikan oleh Kuwu Yudi yang mulai menjabat pada awal tahun 2024-2031. Masa transisi tersebut tengah di sorot tajam, kondisi masa transisi tersebut tentunya memerlukan komunikasi dan kerja sama yang baik agar tidak menimbulkan miskomunikasi dan kerancuan dalam mengelola Kepemerintahan Desa Setu Wetan.
Kuwu Ratna, yang kalah dalam pemilihan kuwu serentak, meninggalkan sisa kegiatan pembangunan program ketapang tahun anggaran 2023 yang baru rampung direalisasikan pada tahun 2024. Hal ini menimbulkan kontroversi dan pro-kontra di kalangan warga setempat, karena Kuwu Yudi sebagai kepala desa terpilih terkesan menolak untuk ikut campur dalam persoalan sisa program tersebut yang baru rampung di tahun 2024.
Pro-kontra di masa transisi tersebut diantaranya adalah program ketapang tahun 2022 dan 2023 yang menjadi buah bibir dari warga hingga menjadi sorotan tajam oleh warga, bukan hanya itu, terkait hak warga yang yang mendapatkan pelayanan bantuan rutilahu pada tahun 2021 di alihkan dan pelayanan permintaan warga yang meminta di buatkan Kartu Identitas Anak (KIA) sebagai syarat kontrol paska operasi bagi warga yang memiliki buah hati penderita jantung bocor semakin mendapat perhatian publik terhadap kinerja Pemerintah Desa, BPD dan Pemda Cirebon.
Tidak hanya itu, persoalan program ketahanan pangan (ketapang) tahun anggaran 2022 yang dinilai gagal bukannya menjadi pembelajaran di masa akan datang justru terulang kembali adanya kekeliruan dalam mengelola program ketapang tahun 2023 yang seharusnya menggunakan tanah kas desa (tkd) atau tanah bersifat hibah atau wakaf dalam program tersebut justru menggunakan tanah pribadi, selain menggunakan tanah pribadi adanya peralihan lokasi tanpa adanya berita acara dari pihak terkait semakin dipertanyakan oleh warga.
- Advertisement -
Saat di temui 22/05/24, Yamin menjelaskan, “peralihan lokasi program ketapang tahun anggaran 2023 menabrak aturan, selain menabrak aturan tentunya apakah di benarkan menggunakan tanah pribadi, ini bagaimana bisa terjadi, “terang Yamin dengan geleng kepala kepada Chanel7.id.
Selain bungkamnya BPD setu wetan terhadap persoalan yang sangat pelik, Dani Kabid Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cirebon juga sangat irit memberikan keterangan saat dikonfirmasi Chanel7.id. “Ke pakadis aja, pak Bukan kewenangan saya, “jawab irit Dani kabid DPMD Kabupaten Cirebon melalui Whatsapp 22/05/24.
Selain itu, kunjungan Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih yang akrab disapa Bunda Ayu pada 04/04/2024 ke Desa Setu Wetan juga sebagai babak awal perhatian warga setempat dan publik. Dalam kunjungannya Wakil Bupati Cirebon kepada Ananda Fadli, seorang anak dengan kebutuhan khusus yang lahir tanpa anus, yang mendapatkan pelayanan bantuan dari salah satu program rutilahu (rumah tidak layak huni) tahun 2021 dari provinsi sebanyak 75-77 unit untuk keluarga penerima manfaat disalahgunakan. Namun, bantuan tersebut dialihkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, bantuan yang seharusnya diberikan kepada Sa’diyah, orang tua Ananda Fadli, yang dialihkan tanpa kejelasan dari tangan-tangan kotor oknum yang tidak bertanggung jawab menuai kontroversi di beberapa kalangan element masyarakat Cirebon.
Persoalan lainnya adalah bandrol pelayanan pemerintah desa yang dikomersilkan sebesar 50 ribu rupiah untuk pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) di Desa Setu Wetan, membuat semakin santer di sorot publik. Hal ini dialami oleh Didi Marsidi, yang membutuhkan KIA untuk persyaratan kontrol pasca operasi anaknya yang berusia 2 tahun sebagi penderita jantung bocor. Karena keterbatasan ekonomi, Didi Marsidi pulang dengan tangan hampa. Beruntung, seorang tokoh masyarakat berinisial YS membantu membuat KIA secara gratis 100%.
Kondisi ini mencerminkan betapa pentingnya norma estafet dalam mengemban jabatan di masa transisi agar tidak menimbulkan peliknya persoalan yang timbul di Kepemerintahan Desa Setu Wetan yang berdampak luas pada warga Desa Setu Wetan. Tidak sedikit warga mengharapkan perubahan dan evaluasi yang dapat membawa perubahan positif dan menyelesaikan berbagai persoalan yang ada demi kesejahteraan warga desa.
- Advertisement -
- Advertisement -
®Adiyan