JABAR, CHANEL7.ID – Asam lambung biasanya kumat saat perut telat diisi alias telat makan. Bulan puasa jelas menjadi tantangan tersendiri bagi penderita penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).
Minum obat untuk menjaga asam lambung tetap terkontrol di bulan puasa memang agak membingungkan. Berikut tips minum obat asam lambung saat puasa dari dokter.
Obat biasanya jadi jalan tengah. Namun, kapan obat asam lambung harus diminum?
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi dan hepatologi Ari Fachrial Syam mengatakan, puasa tak akan menghalangi waktu Anda minum obat asam lambung. Hanya saja, waktu minum obatnya yang memang digeser.
- Advertisement -
“Kan, biasanya minum obat itu siang, ini digeser saja waktunya, misal setelah berbuka atau sebelum santap sahur,” kata Ari dalam webinar yang digelar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), beberapa waktu lalu.
Cara mengakalinya adalah dengan memilih waktu berbuka dan santap sahur. Namun, Ari tidak menganjurkan obat diminum setelah makan.
Jika Anda perlu minum obat asam lambung setelah berbuka puasa, maka Anda bisa meminumnya setelah membatalkan puasa, tapi sebelum makan besar.
“Saat waktu berbuka bisa didahulukan minum air putih hangat, dilanjut makan tiga buah kurma. Setelah itu, baru minum obat,” kata dia.
Begitu juga dengan mengonsumsi obat saat sahur. Anda bisa meminum obat sebelum makan sahur atau tepat saat bangun tidur.
- Advertisement -
Namun, jika ingin lebih jelasnya lagi, lebih baik konsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait hal tersebut.
“Sebaiknya konsultasi dulu menjelang puasa. Biar tidak menebak-nebak saja,”katanya.
Hanya saja, Ari mencatat, banyak pasien GERD yang justru aman tenteram saat puasa. Artinya, keluhan GERD justru tidak muncul.
- Advertisement -
Berdasarkan pengalaman Ari menangani pasien GERD, sejauh ini jarang sekali di antara mereka yang mengaku kambuh saat menjalani puasa Ramadhan.
Justru, kata dia, GERD biasanya hilang selama puasa. Alasannya, karena orang-orang menjalani hidup yang lebih teratur selama puasa.
“Karena saat puasa, kan, diajarkan menahan haus, lapar, menahan amarah, jadi kita diajarkan sabar. Makanya depresi berkurang. Jadi memang benar ini waktu yang sangat tepat,” kata dia.
Tak cuma itu, makanan yang masuk ke dalam tubuh pun lebih terjaga. Tingkat stres saat berpuasa juga biasanya lebih longgar.
🔴Yosef