KLATEN, CHANEL7.ID – Paska serah terima jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati Klaten, yang lama ke yang baru pagi ini, di Gedung Graha Bung Karno Klaten, sejumlah Pekerjaan Rumah (PR) menanti kebijakan dari Bupati dan Wakil Bupati terpilih guna diselesaikan (03/03/2025).
Pada saat kampanye Pilkada dulu di Lapangan Juwiring, Mas Beny Wakil Bupati Klaten sempat mengatakan bahwa “UMKM adalah merupakan salah satu point penting yang akan mendapat prioritas penanganan dalam kebijakannya, disamping juga sektor pertanian” katanya pada awak media kala itu.
Terpisah Hermanto salah seorang penanggung jawab kegiatan Kampung Ramadhan di Sekarsuli Klaten Utara, mengatakan “Ada sebuah persoalan terkait dengan UMKM di Klaten, baru-baru ini CFD Klaten dianggap bermasalah karena tidak sesuai dengan penempatan’nya dan kemudian hendak dilakukan wacana relokasi, namun begitu akar permasalahan dari UMKM belum juga mendapat alternatif solusi, tentunya hal tersebut sempat mengundang pergolakan diantara para pedagang CFD Klaten, namun kala itu memang saya redam agar tidak melakukan pergerakan yang malah justru membuat tidak nyaman Dinas terkait nantinya malah kita ga boleh jualan, karenanya kami lakukan pendekatan persuasif saja, sebab bila memang argumentasi alasan’nya adalah CFD itu guna zona bebas asap kendaraan bermotor, memang salah bila kita memaksa menempati lokasi tersebut buat berdagang, kemudian ada juga alasan karena pembangunan jalan Tol Jogya-Solo, sehingga membuat kepadatan lalu lintas di ruas tersebut meningkat dan rawan macet, sebenarnya kalau persoalan ini bisa ada solusinya, terbukti ketika kemarin ada uji coba jalan exit tol Prambanan, aksesnya dibuka maka otomatis kepadatan berkurang, kenapa terjadi kemacetan, sebab ada penumpukan kendaraan ketika exit tol ditutup, maka situasi tersebut menyebabkan antrean panjang, dan kemacetan di ruas jalan lokasi CFD.” paparnya.
Lebih lanjut dikatakan “Namun bagaimanapun ini kan kewenangan Pemerintah Daerah dan Dinas terkait ya, kami tidak bisa apa-apa, kami hanya berharap bahwa 680 pedagang yang terdata dan sekitar 100 an pedagang yang belum terdata ini mendapat solusi, jalan keluar yang terbaik kalaupun ada wacana relokasi, kita ini menurut kok, hanya saja dalam konteks ini kemarin sempat ribut sebab rencana relokasi ke tempat baru di Jalan Kopral Sayom itu memang secara kapasitas tidak muat disana, kemudian juga ada indikasi klaim sepihak dari pihak warga setempat, dan parahnya ada juga indikasi dugaan guna membayar sewa lapak, maka kan jadi dilematis para anggota paguyuban yang notabene punya tempat di lokasi lama namun ketika dipindah ke lokasi yang baru justru dikenakan biaya dan terancam tidak mendapat lapak, maka menurut kami itu bukan alternatif jalan keluar yang bagus, sehingga kemudian kita disarankan untuk melakukan pendataan agar tahu pasti berapa jumlah pedagang dan penempatan’nya nanti dimana, ini sudah kami lakukan dan memang sudah kami serahkan datanya pada Dinas terkait sembari menunggu arahan berikutnya.” pungkas Hermanto.
Terpisah Hamenang Bupati Klaten terpilih pada saat Sertijab tadi juga sempat menyampaikan bahwa “Sebagai abdi negara, tentu saya dan mas Benny harus siap mengabdikan diri pada masyarakat Klaten, InsyaAllah kami yakin akan mampu meneruskan para senior kami untuk membangun kabupaten Klaten agar lebih maju, sejahtera dan lebih baik lagi. Tantangan kami saat ini adanya efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, tetapi kami tetap optimis ditengah keadaan ini, kami tetap bisa menjalankan program-program kerja kami sesuai dengan misi visi kami kedepan untuk Klaten lebih maju, sejahtera, lebih baik dan lebih keren, berkelanjutan,” paparnya.
“Kedisplinan pada setiap pejabat publik agar bersama-bersama untuk membuka mata, hati dan telinga dalam rangka merespon cepat keluh kesah masyarakat dan kemudian bisa hadir untuk memberikan solusi terhadap keluh kesah mereka, Klaten tidak boleh kalah dengan daerah yang lain” pungkasnya.
Maka Antik selaku salah seorang koordinator CFD Klaten mengatakan “Mudah-mudahan benar apa yang telah disampaikan dalam pidato tersebut, dan fakta di depan mata saat ini bahwa ada sekitar 800 an orang pedagang yang menanti kebijakan dari Bupati dan Wakilnya guna diselesaikan, kami ini para wong cilik yang sudah berusaha guna bekerja dengan halal, mohon dibantu bukan justru dipersulit, ditengah efisiensi anggaran oleh pemerintah saat ini tentu menyebabkan efek domino dimana-mana, beberapa pegawai pabrik di PHK dan pengangguran makin meningkat, sementara kami disisi lain sudah berusaha guna berinisiatif berdagang dan memajukan UMKM Klaten, karenanya jangan dipersulit dengan kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat, mau bikin kampung Ramadhan saja tidak mendapat respon, kemudian CFD ditiadakan selama sebulan, lalu nasib para anggota paguyuban Pedagang CFD ini bagaimana?, kita sebenarnya sudah menurut, tapi tolong juga diberikan solusi yang baik bagi semuanya, kalau penutupan total CFD Klaten tersebut lalu sempat’kah terbayang nasib mereka yang biasanya berjualan mencari nafkah di CFD, kan jadi tidak bisa mendapat inkam di bulan puasa ini, padahal kebutuhan menjelang Hari Raya Idul Fitri itu begitu banyaknya, harga-harga juga naik, lalu bagaimana kami bisa mendapat inkam mohon solusinya, sebab bukan saja satu atau dua orang namun ratusan nyawa yang berharap bisa memberi nafkah keluarga,” paparnya.
Ditambahkan “Kami beruntung yang ikut mendapat lahan berjualan di Kampung Ramadhan Sekarsuli ini, artinya masih ada harapan buat menafkahi keluarga, namun bagi anggota yang lainnya entahlah bagaimana nasib mereka, padahal kita itu berjualan di CFD kan juga hanya sebatas hari Minggu saja tidak lebih, namun tetap kita tak bisa menolak kemauan Pemerintah Daerah buat menutup total CFD, tanpa solusi yang berarti, karenanya kami sangat berharap pada Bupati dan Wakil Bupati Klaten terpilih yang saat ini sudah resmi menjabat, guna ikut merasakan apa yang kami rasakan, bahkan kemarin kami juga sempat bersilaturahmi ke rumah Mas Beny Wakil Bupati dan Pak Haryanto ayahnya yang anggota DPRD, kami mohon solusi dan bilamana Pemerintah Daerah tidak bisa menyelesaikan persoalan kami, maka kita akan coba buat melakukan mediasi dengan Pemerintah Provinsi barangkali ada alternatif solusi buat rekan-rekan kami.” terangnya
“Persoalan Sampah memang beberapa waktu lalu sempat menjadi persoalan juga ketika ada CFD, namun sebenarnya persoalan itu kan bisa dicarikan alternatif solusinya, hingga kemarin akhirnya disepakati oleh rekan-rekan buat menerapkan konsep datang bersih pulang pun bersih, dan itu terealisasi mas, kita inisiatif pengadaan keranjang sampah baik di lapak maupun per zona CFD, dan ada koordinator serta team yang bertugas membantu petugas DPU buat menyisihkan sampah, itu berjalan dengan baik, kita itu selalu menurut kok mas, namun ya itu disamping ketaatan kami pada pemerintah setempat, mbok ya ada secercah harapan bagi kami, agar kebijakannya bisa baik buat kita semua, toh kita bekerja halal loh mas, bukan mencuri ataupun kriminal, kita hanya butuh di fasilitasi tempat tidak lebih, jadi mohon Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati ini menjadi perhatian serius demi masa depan keluarga kami, dan keberlanjutan UMKM Klaten,” pungkasnya.
Ya sebuah Pekerjaan Rumah (PR) yang cukup berat didepan mata, mampukah Bupati dan Wakil menyelesaikan persoalan ini ?, banyak mata dan warga yang berharap, semoga ada titik cerah terkait persoalan tersebut, ditengah persoalan bangsa meningkatnya pengangguran dan PHK massal, mereka adalah para pejuang keluarga yang tidak menyerah dengan keadaan dan mau berusaha jadi mohon di perhatikan guna keberlangsungan UMKM dan nasib keluarganya, bila tak ingin jumlah pengangguran di Klaten meningkat drastis.
®Pitut Saputra