KLATEN, CHANEL7.ID – Melangkah ke SDN 1 Tegalgondo, Wonosari, Klaten, seolah membuka kembali lembaran masa kecil yang penuh kehangatan. Setiap jejak langkah di koridor dan sudut bangunan tua membawa kembali kenangan saat mengenakan seragam merah putih kala itu, mengukir cerita sederhana namun mendalam di hari-hari awal pendidikan. Di sekolah inilah, dahulu Jurnalis Chanel7.id pernah menempuh dua tahun awal dalam perjalanan akademik, suatu periode yang kemudian dilanjutkan ke sekolah lain di Delanggu Klaten dan hingga akhirnya berpindah lagi selanjutnya ke Denpasar Bali, meninggalkan bekas kenangan yang tak terlupakan (05/06/2025).
Kini ketika kembali beraktifitas di Delanggu Klaten, dan sejenak menengok SD tempat saya pernah belajar dahulu, bayangan masa itu kembali terasa hidup, ketika saya melangkah di lingkungan yang sekarang telah mengalami beberapa pembaruan. Bangunan-bangunan lama, yang kala itu menjadi arena petak umpet bersama teman-teman, halaman sekolah ketika bermain bola, masih menampakkan keaslian dan cerita sejarahnya. Hanya saja, ruang kantor yang dulunya berada di ujung barat kini telah dipindahkan ke ujung timur, menandakan adanya penataan ulang seiring waktu. Penambahan fasilitas modern seperti proyektor dan peralatan teknologi lainnya pun mulai menghiasi gedung, memberikan sentuhan kekinian di tengah nuansa tradisional.
Kenangan akan sosok guru dan pendidik yang sabar tentu tak bisa dilupakan, meskipun banyak dari mereka telah beranjak dan memberi jalan kepada generasi pengajar baru. Namun, nilai-nilai keramahan dan tradisi hangat terhadap setiap tamu tetap tersimpan rapi dalam benak. Sambutan hangat saat saya menceritakan pengalaman ketika bersekolah di sini menjadi pengikat rasa kebersamaan antara saya, para pendidik, dan Ibu Kepala Sekolah Astatmi, S.Pd. Kepedulian beliau terhadap para murid, terutama ketika jumlah siswa kelas 1 hingga kelas 5 kini tersisa sekitar 98 orang setelah kelas 6 lulus, menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, ramah dan menyenangkan.
Tak hanya mengenang masa lalu, SDN 1 Tegalgondo kini tengah menyongsong masa depan yang cerah melalui inisiatif inovatif. Rencana kerja sama dengan produsen permen Yupi melalui program “Yupi Speak Up” hadir sebagai bentuk dukungan nyata terhadap upaya pemberantasan bullying. Program ini dirancang untuk mensosialisasikan langkah antisipasi terhadap tindak kekerasan pada anak, menyatu dengan semangat kebersamaan yang selama ini menjadi ciri khas sekolah. Dengan melibatkan seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 5 SD, inisiatif ini diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai toleransi dan memperkuat ikatan kekeluargaan antar sesama, yang pada akhirnya dapat menekan angka kasus bullying di lingkungan sekolah.
Momentum reuni dan napak tilas sejarah yang terjadi bersamaan dengan pemberian program Anti Bullying oleh produsen permen Yupi menjadi titik temu antara masa lalu dan masa depan. Pertemuan ini bukan saja sebagai ajang silaturahmi di antara alumni, namun juga sebagai inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk juga menerapkan program serupa.
Acara yang digelar serentak Se Indonesia ini nantinya juga akan diselenggarakan di SDN 1 Tegalgondo pada hari Rabu, 11 Juni 2025 mendatang, diharapkan lewat kegiatan class meeting pasca ujian, hal ini membawa semangat baru, tidak hanya bagi lingkungan SDN 1 Tegalgondo, tetapi juga bagi seluruh SD di sekitar beserta pemangku kepentingan dan kebijakan di dunia pendidikan di Kabupaten Klaten.
Di balik setiap sudut gedung yang penuh cerita, tersimpan harapan dan doa agar keberhasilan program ini dapat terus menginspirasi. Semoga upaya kolaboratif antara dunia pendidikan dan dunia usaha dapat membawa perubahan positif, melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga kuat dalam nilai-nilai kemanusiaan. Sebuah perjalanan panjang yang dimulai dari kenangan masa kecil, kini menjadi pondasi untuk masa depan yang lebih ramah, aman, dan penuh kasih.
Kepala Sekolah berharap melalui kegiatan ini semoga nantinya bisa bermanfaat dan menjadi pondasi bagi anak-anak untuk memahami terkait potensi bullying beserta langkah antisipasi dan tindak lanjutnya. Dirinya berterimakasih karena para alumni masih memiliki kepercayaan pada institusi pendidikan tempatnya menimba ilmu dahulu, dengan jalinan silaturahmi yang baik diharapkan semua pihak bisa ikut bersama sama mendukung keberlanjutan pendidikan di SDN 1 Tegalgondo ini menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Dari kehangatan masa lalu serta sambutan hangat yang diberikan segenap pendidik dan kepala sekolah SDN 1 Tegalgondo, Wonosari tersebut, semoga bisa memberikan inspirasi bagi kita semua untuk terus berinovasi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan karakter dan kreativitas anak-anak kita. Dan dengan doa semuanya kita berharap semakin banyak lagi nanti para siswa didik yang mendaftar ke sekolah ini di tahun ajaran yang baru.
®Pitut Saputra