KLATEN, CHANEL7.ID – Njenang adalah sebuah tradisi yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Jawa Tengah, istilah “Njenang” Khas Jawa Tengah, adalah Tradisi menyambut kelahiran bayi, apa itu Njenang (Jenang) Njenang atau jenang dalam bahasa Indonesia berarti bubur kental, di Indonesia, khususnya bagi masyarakat Jawa jenang atau bubur ini beragam jenisnya, Meski tampak sama, jenang dan bubur memiliki beberapa perbedaan, salah satunya hasil olahan dari tepung ketan ada yang berwarna cokelat dengan rasa manis atau gurih dan sedikit lengket.
Sedangkan bubur biasanya dari olahan beras dengan rasa gurih berwarna putih, sementara dalam Festival Jenang ini sendiri, ada sepuluh jenis jenang yang dipamerkan, mulai dari jenang gendul, mutiara, dodok, pati, dan jenang lainnya, tak tanggung-tanggung, panitia penyelenggara menyiapkan 1.000 porsi jenang untuk warga setempat, dalam festival Jenang dan Srawung Budaya kalikotes 2024 ini yang di gelar di Lapangan Tirta Mandala (22/12/2024)
Pak Ponidi Kades Kalikotes mengatakan Pada Wartawan “Bahwasanya kegiatan ini adalah kegiatan rutin tiap tahun yang digelar oleh Pemerintah Desa bersama Bumdes Tirta Nusantara dan Pokdarwis Tirta Langit, Desa Kalikotes Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten, dan untuk tahun ini adalah tahun yang ketiga, kalau tahun pertama menghadirkan Bupati Klaten.
Tahun Kedua menghadirkan dari Dinas Kebudayaan, dan di tahun Ketiga menghadirkan dari Kecamatan, karena untuk tahun ini bertepatan dengan hari ibu, jadi banyak beberapa instansi berbenturan jadwal, sehingga kita hanya menghadirkan dari pihak kecamatan saja, dan di gelar sederhana, namun begitu tetap tidak lepas dari Esensi Festival Budaya itu sendiri guna mengajak warga merawat dan melestarikan budaya yang beraneka ragam di kultur masyarakat kita, salah satunya yakni Njenang (Jenang), jadi warga masing masing Rw dan ibu ibu pkk membuat 100 cup jenang kemudian dari seluruh Rw terkumpul 1000 Cup jenang yang kita bagi bagikan gratis pada warga, disamping itu juga ada drawing budaya yang menampilkan karawitan pun kesenian Jathilan juga bergama potensi seni & budaya desa lainnya, yang di pentas akan di lapangan Tirta Mandala Kalikotes, harapannya ya agar kebudayaan ini terus di lestarikan, di jaga dan di rawat serta dikenalkan pada generasi yang baru serta masyarakat luas, serta bilamana memungkinkan bisa di jadikan dalam satu paket Wisata Desa Kabupaten Klaten, jadi bilamana ada pengunjung yang datang ke Klaten bisa singgah di desa Kalikotes menyaksikan Festival ini.” Jelasnya
Terpisah Ibu Oni salah seorang panitia mengatakan pada wartawan, ini tadi ludes mas 1000 cup, ya memang Festival ini selalu ditunggu tunggu oleh banyak warga makanya laris manis jenang nya, disamping Jenang juga yang dagangan UMKM juga kebagian berkah itu mas, kecipratan rezeki juga karena ramai yang datang menonton Acara seni budaya di Desa Kalikotes yang digelar tiap tahun ini, “pungkasnya.
Kemudian pasca sambutan dan kegiatan di gedung Aula Desa kegiatan dilanjutkan dengan pementasan Jathilan di lapangan Tirta Mandala samping aula, yang menampilkan Jathilan dan reog Ponorogo dari Rt 02 Rw 01, Jogodayoh Kidul, Kalikotes Klaten pimpinan Bopi Andika Sofyanfebrianto yang berlangsung hingga menjelang sore.
®Pitut Saputra