SURAKARTA, CHANEL7.ID – Memperingati Hari Musik Nasional 2025, gabungan insan musik, pegiat musik, seniman musik, penikmat musik dan para pecinta musik yang tergabung dalam sebuah proyek seni kreatif bernama Solo Is Solo, menggelar kegiatan Solo Bermusik 24 jam dari tanggal 8 Maret hingga 9 Maret 2025 di sepanjang Koridor Gatsu, Surakarta (09/03/2025).
Musik adalah energi bagi kota ini dan negeri ini, karenanya pada kesempatan Hari Musik Nasional 2025, tersebut dirayakan dengan penampilan berbagai karya cipta musik para musisi lokal Solo, dan diperingati secara khidmat dengan bersama sama memainkan dan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya format 3 Stanza, sebagai penghargaan atas Maha Karya “Bapak Musik Indonesia” Wage Rudolf Soepratman.
Hendra salah seorang penggemar musik mengatakan “Solo Is Solo Urban Stage dalam rundown’nya digelar selama 2 hari. Di Stage Sarpon, pada 8 Maret 2025, kemarin, hari Sabtu pukul 19.45 s/d 24.00 Wib, telah berturut turut di tampilkan beberapa group musik guna menyemarakkan dan membuka kegiatan peringatan Hari Musik Nasional di Surakarta ini antara lain yang tampil dalam Solo Is Solo yakni :
Indonesian Guitar Community
Arif Blind Violist
Guntur Andaya
Duo Wening Jepank
– Zariadre Syndicate (Siswa Siswi Jurusan Musik SMK 8 Solo)
– Solois Shelma Shalindri
– Solois Yusuf And Beny
Kemudian di Bedoyo Stage juga tampil :
– Only You (Siswa Siswi Jurusan Musik SMK 8 Solo)
Prasada Ambara (Siswa Siswi Jurusan Musik SMK 8 Solo)
– IGC Indonesian Guitar Community.
“Penampilan-penampilan luar biasa dan keren tersebut, satu persatu telah ditampilkan kemarin, meskipun sempat turun hujan, namun tak menyurutkan semangat para musisi untuk terus menampilkan penampilan dan suguhan karya terbaiknya, acara berlangsung lancar dan sukses,” terangnya.
Acara kemudian berlanjut hari ini, 9 Maret 2025, di mulai dengan “Jamming pagi bersama Sanggar Seni Makobar, kemudian berlanjut dengan Talk Show dan Ngobrol- Ngobrol Musik di siang hari, serta Launching Album Band Indie Kota Solo sekalian Ngabuburit di sore hari, dan malamnya akan ditutup dengan penampilan dari siswa siswi SMK 8 Solo, Yuuk, Datang dan Apresiasi, Rayakan Musik Indonesia, karena saking padatnya jadwal acara dan banyaknya penampil-penampil musik yang seru abis, maka jangan sampai lewatkan kegiatan ini, hadir dan saksikan serta apresiasi para insan musik yang telah mewarnai hari hari kita dengan penuh semangat dan memberikan energi pada kita dan negri ini dalam pembangunan yang terus berlanjut, ayolah tampil memberi warna pada perhelatan kawula muda Surakarta,” jelasnya.
Bila melihat animo dan antusias masyarakat, maupun bagi para pelaku seni atau seniman musik dan para penikmatnya “Kehadiran kegiatan ini cukup mengobati rasa haus akan pementasan musik di Solo, meski terbilang lumayan padat juga acara musik di Solo, namun memang tak semuanya bisa mengakses pementasan-pementasan tersebut, entah karena berbayar atau karena suatu hal yang lain, namun di Solo Is Solo ini masyarakat bukan saja gratis untuk menikmati, karena ditampilkan di ruang terbuka publik, juga masyarakat dimanjakan dengan beragam sajian musik yang berkualitas dan menarik,” papar Ari salah seorang penikmat.
Chaca menambahkan “Inilah yang akhirnya menjadi magnet dan atmosfer tersendiri di Surakarta, rasanya tak lengkap berkunjung ke Surakarta kalau belum ikut menikmati vibe suasana dan kemeriahan di Solo Is Solo yang terletak disepanjang koridor Jalan Gatot Subroto Surakarta tersebut, sebab di samping sajian musik juga ada beragam stand UMKM dan kerajinan handmade dan beragam produk street art lainya.”pungkasnya.
®Pitut Saputra