JATENG, CHANEL7.ID – Segenap perangkat aksi Demo serentak Gabungan Aksi Roda 2 dan Roda 4 (GARDA) Solo Raya menggelar koordinasi aksi di sebuah angkringan sekitar SMADA Mart, Sawit, Boyolali. Pertemuan ini dilakukan sebagai persiapan untuk demonstrasi besar kebangkitan transportasi online Indonesia, yang akan digelar pada 20 Mei 2025, dengan tujuan menuntut regulasi yang lebih adil bagi pengemudi transportasi online (22/04/2025)
Koordinasi ini menjadi momen penting bagi pengemudi roda dua dan roda empat dalam menyusun strategi aksi. Para peserta membahas teknis pelaksanaan demonstrasi, mulai dari pengaturan massa, jalur aksi, hingga mekanisme komunikasi saat aksi berlangsung. Selain itu, tuntutan yang akan diusung dalam demo dipastikan agar selaras dengan aspirasi nasional yang telah dirumuskan dalam Forum Diskusi Transportasi Online Indonesia (FDTOI) sebuah forum komunikasi pengemudi online nasional.
Ketua Presidium GARDA Solo Raya, Josafat Satrijawibawa, menyoroti sejumlah tuntutan utama yang akan dibawa dalam aksi mendatang:
1. Kenaikan Tarif Layanan Penumpang (R2)
- Advertisement -
“Tarif saat ini masih mengacu pada ketetapan tahun 2022, meskipun dalam tiga tahun terakhir UMK telah mengalami kenaikan sebesar 16,7%. Saatnya pemerintah meninjau kembali tarif ini agar sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini,” tegas Josafat.
2. Regulasi Pengantaran Makanan dan Barang (R2)
“Hingga kini, layanan pengantaran makanan dan barang belum memiliki regulasi yang jelas. Ketiadaan regulasi ini memberi ruang bagi aplikator untuk menerapkan tarif yang tidak manusiawi. Ini adalah bentuk eksploitasi yang harus dihentikan,” ujarnya.
3. Ketentuan Tarif Bersih Angkutan Sewa Khusus (R4)
“Regulasi tarif angkutan sewa khusus belum mengatur besaran potongan aplikasi, sehingga aplikator bisa memotong pendapatan pengemudi tanpa batasan yang jelas. Transparansi dalam pembagian tarif harus menjadi prioritas pemerintah,” tambahnya.
- Advertisement -
4. Undang-Undang Transportasi Online Indonesia
“Permasalahan transportasi online tersebar di berbagai kementerian tanpa regulasi yang pasti. Kami bersama FDTOI telah menyusun lebih dari 30 kajian yang bisa menjadi acuan dalam pembentukan UU Transportasi Online. Kami berharap pemerintah mengambil langkah konkret,”* ungkap Josafat.
Boyolali dipilih sebagai lokasi koordinasi setelah sebelumnya pertemuan serupa digelar di Manang Sukoharjo, pada pekan lalu. Koordinator aksi lapangan, Hanafi menegaskan bahwa aksi ini bukan hanya gerakan protes, tetapi juga bentuk perjuangan demi kesejahteraan pengemudi transportasi online.
- Advertisement -
“Selain tuntutan nasional, para perangkat aksi di Solo Raya juga sedang menggodok tuntutan lokal yang lebih spesifik,” kata Hanafi.
Beberapa tuntutan lokal yang sedang dimatangkan dan akan diusung dalam demonstrasi antara lain:
1. Hapus Program Hemat
2. Naikkan Tarif Jasa Layanan
3. Tetapkan Potongan Aplikasi Maksimal 10%
4. Sanksi Tegas bagi Aplikator Nakal
5. Dorong Pembentukan UU Transportasi Online
Hanafi menekankan bahwa aksi ini bukan hanya bentuk protes tetapi juga gerakan nyata untuk mendesak perubahan demi kesejahteraan pengemudi transportasi online.
Demo kebangkitan transportasi online Solo Raya dijadwalkan berlangsung pada 20 Mei 2025 mendatang, mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai. Massa aksi akan melakukan long march menuju Balai Kota Surakarta sebagai bagian dari penyampaian aspirasi kepada pemerintah daerah.
Juru Bicara GARDA Solo Raya, Djoko Saryanto, menyampaikan bahwa aksi ini bukan sekadar unjuk rasa, tetapi juga bentuk penegasan atas eksploitasi yang dialami pengemudi transportasi online.
“Kawan-kawan driver menyadari bahwa hubungan kemitraan saat ini telah dimanfaatkan untuk mengeksploitasi. Program hemat yang diterapkan aplikator, misalnya, tidak menghargai nyawa dan aset pengemudi, “ujar Djoko.
Koordinasi perangkat aksi GARDA Solo Raya di Boyolali menjadi pembahasan lanjutan terkait pematangan rencana aksi besar-besaran yang melibatkan driver ojek online di wilayah eks karesidenan Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Klaten). Fokus utama aksi akan berada di Surakarta sebagai titik pusat pergerakan.
Dirinya juga berharap semua rekan driver ojek online bisa bergabung menyuarakan tuntutan bersama. Agar hubungan kemitraan bisa saling menguntungkan dan driver bisa lebih Sejahtera dengan hadirnya regulasi yang mengakui dan melindungi mereka.
“Setelah kesepakatan aksi dalam pertemuan ini, masih akan ada beberapa kali pertemuan untuk lebih mematangkan strategi sebelum akhirnya melangsungkan aksi serentak pada 20 Mei 2025 mendatang, “pungkas Djoko.
Dengan soliditas komunitas pengemudi yang semakin kuat, aksi ini diharapkan menjadi titik balik bagi perjuangan kebangkitan transportasi online dan menuju regulasi yang lebih adil bagi pengemudi di seluruh Indonesia.
®Pitut Saputra
DriverOposisi