KLATEN, CHANEL7.ID – Disela Kompetisi Mewarnai Anak, yang di gelar Jamed Resto Delanggu, Jurnalis dari media Chanel7.id sempat berbincang dengan owner Jamed Resto Delanggu dan ketiga Dewan Juri Lomba dalam kegiatan ini (18/05/2025).
Ibu Andhari dari Sanggar Seni Mewarnai Anak Athaya Klaten menerangkan “Berbicara tentang Lomba Mewarnai di Jamed Resto, kita sebenarnya tidak hanya membicarakan sebuah kompetisi biasa yang mengadu kemampuan teknis dalam mengaplikasikan warna. Di balik setiap garis dan sapuan warna, namun didalamnya tersimpan semangat kreativitas yang mendorong anak-anak dan peserta dari berbagai kalangan untuk mengeksplorasi imajinasi mereka. Dengan melihat perspektif yang lebih mendalam kita akan menyadari bahwa “Bukan Persoalan Menang dan Kalah Namun Lebih Pada Olah Kreativitas Dalam Kompetisi Mewarnai,” acara ini hadir sebagai wadah pembelajaran dan ekspresi diri yang otentik.” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan “Jamed Resto, yang biasanya dikenal sebagai destinasi kuliner dengan suasana asri, kini bertransformasi menjadi pusat kegiatan edukatif. Tempat yang strategis di Delanggu ini dipilih karena tidak hanya menawarkan keindahan alam dan fasilitas yang lengkap, tetapi juga mampu menciptakan atmosfer yang mendukung interaksi sosial dan pertukaran ide antar peserta. Dalam konteks peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, transformasi ini semakin bermakna, mengingat momen tersebut identik dengan upaya memperkuat nilai-nilai pendidikan dan kebhinekaan bangsa, serta terkait juga dengan lokasi wisata ramah anak di klaten.” ujarnya
Ibu Indarti dan praktisi pendidikan anak SD menjelaskan “Acara Lomba Mewarnai Jamed Resto ini memiliki nuansa yang berbeda. Alih-alih menitikberatkan pada penilaian semata, kegiatan ini lebih mengajak peserta untuk menunjukkan proses kreativitas mereka. Di sini, setiap goresan warna adalah cermin perjalanan batin, di mana pengalaman belajar tidak selalu diukur dari hasil akhir, melainkan lebih kepada proses yang dilalui untuk mengungkapkan ide. Konsep ini pun sejalan dengan semangat Hardiknas yang mendorong inklusivitas, kolaborasi, dan apresiasi terhadap setiap bentuk usaha dalam dunia pendidikan.” jelasnya
- Advertisement -
Dirinya juga menginformasikan
“Partisipasi aktif dari berbagai kalangan turut mewarnai acara ini. Tak hanya dihadiri oleh para siswa dari tingkat TK dan SD, kegiatan ini juga membuka peluang bagi penyandang disabilitas untuk turut ambil bagian, membuktikan bahwa kreativitas tidak mengenal batas. Melalui pendampingan dari praktisi seni dan tenaga pendidik, anak-anak didorong untuk mengungkapkan diri secara bebas, mengembangkan kemampuan motorik halus sekaligus membentuk karakter positif. Diskusi interaktif dan workshop seni yang dilaksanakan sebelum lomba pun menambah wawasan para peserta tentang teknik mencampur warna, paduan estetika, serta cara menyampaikan pesan secara visual.” papar Ibu Indarti.
Pitut Saputra perupa dan akademisi dari ISI Surakarta menambahkan “Yang membuat acara ini semakin istimewa adalah kehadiran unsur kompetisi yang dibalut dalam kerangka penghargaan simbolis dari Pemerintah Kabupaten Klaten. Trophy yang diperebutkan merupakan simbol prestise, yang tidak hanya menghargai keunggulan teknik, tetapi lebih kepada inovasi ide dan keunikan jalinan kreativitas dalam setiap karya. Kehadiran Bupati Klaten, bersama jajaran Forkopimda, pada acara pembukaan dan penutupan lomba, memiliki makna mendalam. Mereka hadir bukan semata sebagai penonton, melainkan sebagai wujud dukungan nyata pemerintah daerah terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan melalui seni. Trophy yang diberikan pun dipandang sebagai penghargaan atas setiap usaha untuk meraih keberhasilan melalui proses kreativitas, sehingga menekankan bahwa nilai pendidikan sesungguhnya adalah tentang bagaimana perjalanan belajar dan berkarya itu sendiri.” imbuhnya
“Dalam perspektif yang lebih luas, Lomba Mewarnai Jamed Resto ini menggambarkan sinergi antara dunia bisnis, pendidikan, dan seni. Manajemen Jamed Resto dengan bijak memilih momen Hardiknas untuk menggelar acara ini, menyusun strategi untuk memanfaatkan momentum peningkatan semangat nasionalisme serta kepedulian terhadap pendidikan. Melalui penghargaan Trophy Bupati Klaten, acara ini sekaligus memperlihatkan komitmen pemerintah setempat dalam mendukung generasi muda agar semakin kreatif dan inovatif dalam mengolah potensi diri. Dengan demikian, kompetisi ini tidak sekadar menjadi ajang unjuk kemampuan, namun juga platform untuk memperkokoh budaya apresiasi terhadap karya seni sebagai bagian integral dari pendidikan karakter bangsa.” ujar Pitut.
Terpisah Sugeng Owner dari Jamed Resto Delanggu menjelaskan
“Kehadiran lomba ini juga membuka ruang baru bagi kolaborasi lintas sektoral. Sekolah-sekolah dapat mengadakan outing class di Jamed Resto, di mana para siswa mendapatkan pengalaman belajar di luar kelas yang bersifat interaktif dan menyenangkan. Para guru dan pendidik pun mendapatkan kesempatan untuk mengamati bagaimana kreativitas dan imajinasi anak-anak berkembang tanpa tekanan kompetisi berlebih. Di sisi lain, partisipasi komunitas lokal turut memperkaya acara ini, para orang tua, seniman, serta tokoh masyarakat bersama-sama menyaksikan transformasi sebuah kegiatan yang seolah menggabungkan kecintaan pada seni dengan semangat kebangsaan.” jelasnya
Sugeng menerangkan pada awak media “Pada akhirnya, acara Lomba Mewarnai Jamed Resto ini berhasil menyemarakkan Hardiknas dengan cara yang unik dan inspiratif. Pesan yang diusung mengingatkan kita bahwa pendidikan bukan tentang siapa yang menang atau kalah, melainkan tentang keberanian untuk mengekspresikan ide, belajar dari proses, dan menghargai setiap langkah kecil menuju pencapaian diri. Trophy Bupati Klaten pun menjadi simbol pengakuan atas segala usaha, mendorong anak-anak untuk melihat kegagalan sebagai batu loncatan menuju keberhasilan yang lebih bermakna.” terangnya.
- Advertisement -
Dirinya juga menyampaikan melalui kegiatan ini, diharapkan semangat pembelajaran dan kreativitas terus tumbuh subur di setiap lini masyarakat. Lomba ini bukan hanya soal mengirim pulang sebuah trophy, melainkan tentang membangun generasi yang mampu berpikir kritis, kreatif, dan selalu berani berinovasi. Kini, Jamed Resto telah menyulam benang merah antara seni, pendidikan, dan budaya lokal, menjadikannya contoh cemerlang bagaimana semangat kebangsaan dapat disuntikkan melalui kegiatan edukatif yang menyenangkan dan penuh makna.
“Bagaimanapun juga, perjalanan setiap anak yang ikut andil dalam lomba ini adalah cermin dari perjalanan bangsa itu sendiri. Di era pendidikan modern, penghargaan terhadap proses belajar dan kreativitas harus terus dijaga dan dikembangkan. Semangat Inovatif inilah yang akan membawa perubahan positif, menciptakan harmoni antara prestasi individu dan keberhasilan kolektif, serta mempersiapkan generasi penerus yang tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga kaya akan jiwa seni dan budaya.” pungkas Sugeng Owner dari Jamed Resto Delanggu.
- Advertisement -
®Pitut Saputra