JATENG, CHANEL7.ID – Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) dan Gabungan Ojol, Taxol, Serta Kurir akan melakukan aksi pada 17 Februari 2025, mendatang, di depan kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, hal tersebut disampaikan dalam wawancara via phone, Lily dan awak media Chanel7.id (14/02/2025).
Dalam keterangannya Lily Pujiati Ketua SPAI mengatakan “Kami menuntut diberikan’nya tunjangan hari raya (THR) untuk pengemudi ojek online (ojol) dan pekerja platform lainnya seperti taksi online dan kurir, kemudian disamping tuntutan utama THR, kami juga menuntut potongan aplikator yang terlalu tinggi, serta menentang program slot dan aceng, sebagai bentuk perbudakan modern.”paparnya
Ketua SPAI mengatakan “Aksi ini bakal melibatkan ribuan pengemudi ojol, taksol dan kurir bersama serikat pekerja dan komunitas-komunitas ojol baik dipusat maupun didaerah, seperti Serikat Demokrasi Pengemudi Indonesia (SDPI) Sukabumi, Serikat Pengemudi Roda Dua (Serdadu) Serang, Serikat Pengemudi Online Indonesia (SePOI), Maxim Jalur DKI, dan organ lainnya, kami meminta kepada Kemenaker untuk tidak lagi berpihak kepada platform-platform online.”ujarnya pada awak media Chanel7.id
Lebih lanjut dikatakan “Kami menuntut kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk mewajibkan THR ojol kepada platform-platform ojol, kemudian pemberian THR ini harus mengikuti aturan yang berlaku sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Kami sebelumnya sudah melakukan berbagai aksi dan mediasi, kini saatnya kami mendesak Kemenaker untuk mewujudkan tuntutan kami terkait THR, ketidakadilan ekonomi ini akibat platform tidak memberikan hak-hak pekerja seperti yang diatur Undang-Undang Ketenagakerjaan,” terangnya.
- Advertisement -
Lily Pujiati mendesak “Negara harus hadir, khususnya Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) harus mengeluarkan kebijakan populis yang jelas berpihak pada pengemudi ojol dan pekerja platform lainnya, fleksibilitas hubungan kemitraan, jelas Lily, telah menciptakan persaingan usaha yang tidak sehat karena setiap platform berlomba untuk menerapkan upah (tarif) murah, sehingga yang menjadi korban dan miskin adalah pengemudi ojol, taksol dan kurir.” pungkasnya
Terpisah beberapa perwakilan dari organisasi Ojol baik didaerah pun dipusat juga menyampaikan dukungan’nya terkait aksi yang sedianya akan digelar pada 17 Februari 2025 mendatang tersebut, bahkan Aliansi Pengemudi Online Bersatu (APOB) Cinere Depok sempat mengeluarkan pernyataan sikap terkait aksi yang diinisiasi oleh SPAI tersebut, lewat group resmi koordinasi dan menyatakan dukungan penuh serta mengutuk pihak-pihak yang berupaya menggembosi pergerakan, hal ini dilakukan sebagai upaya guna mendukung agenda perjuangan yang dilakukan oleh siapapun, dari aliansi organisasi apapun, yang peduli dengan nasib dan masa depan para pengemudi online, dimanapun berada.
- Advertisement -
®Pitut Saputra