JAKARTA, CHANEL7.ID – Hyundai merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait inden mobil listrik di Indonesia hingga satu tahun. Hal ini diungkap Jokowi usai bertemu sejumlah merek otomotif pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.
Menurut Makmur, Chief Operating Officer HMID, pihaknya dalam beberapa waktu ke belakang terus berusaha dalam memenuhi permintaan konsumen. Hyundai salah satu merek otomotif yang “ketiban” rezeki dari derasnya penjualan mobil listrik, yaitu Ioniq 5 buat pasar Indonesia.
Makmur mengakui, produksi mobil listrik Ioniq 5 yang dilakukan di Indonesia terhambat akibat minimnya ketersediaan komponen yang berimbas pada terkendala suplai mobil ke konsumen.
“Gini jadi memang kami akuin saat launching Ioniq 5 tahun lalu di bulan Maret, permintaannya meledak. Di luar estimasi kami. Jadi sebetulnya sudah sesuai rencana, tapi permintaan tinggi. Jadi kami info ke konsumen inden lebih setahun,” kata Makmur di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (16/2).
- Advertisement -
Lebih lanjut, ia mengatakan tahun ini Hyundai berupaya maksimal dalam memangkas waktu inden Ioniq 5 ke konsumen setelah mendapat dukungan dari prinsipal di Korea Selatan sehingga mereka mendapat alokasi komponen produksi lebih banyak.
“Jadi produksi bisa dipercepat jadi supply ke konsumen hanya 6 bulan,” ungkap Makmur.
Pada Januari 2023Hyundai pernah mengungkap jumlah pemesanan mobil itu sudah lebih dari 6.000 unit sejak keran inden dibuka pada Maret 2022, sementara pengiriman ke konsumen baru 1.845 unit per 31 Desember 2022.
Ini artinya, Hyundai masih memiliki utang sekitar 4.100 unit Ioniq 5 dari pemesanan tahun lalu.
Ioniq 5 merupakan mobil listrik berbasis baterai pertama yang diproduksi di dalam negeri dan meluncur pada April 2022. Mobil ini dijual Rp748 juta – Rp859 juta.
- Advertisement -
(Tanjung)