JAKARTA, CHANEL7.ID – Semua Kebocoran data perbankan bisa dialami oleh nasabah. Apabila hal itu terjadi, data nasabah bisa disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
Melansir dari beberapa sumber awak media yang mengabarkan Baru-baru ini, Lockbit mengklaim mencuri data 15 juta nasabah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dalam eror yang terjadi sejak Senin (8/5). Bahkan, mereka mengancam membocorkan data tersebut jika perusahaan tak memberi tebusan.
Dugaan ini diungkap Pakar Keamanan Siber sekaligus Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto. Data nasabah yang bocor, antara lain nama, nomor ponsel, alamat, saldo di rekening, riwayat transaksi, tanggal pembukaan rekening, informasi pekerjaan, dan beberapa data lain.
“Total data yang dicuri sebesar 1,5 terabyte (TB). Selain itu, kebocoran ini juga termasuk data karyawan, dokumen keuangan, dokumen legal, NDA, dll,” ujar Teguh melalui akun Twitter-nya, Sabtu (13/5).
- Advertisement -
Jika klaim tersebut benar, apa yang harus dilakukan nasabah?
Pengamat IT Alfons Tanujaya mengungkapkan informasi rekening dan transaksi finansial merupakan hal yang bersifat rahasia.
Apabila terjadi kebocoran, nasabah bisa melakukan sejumlah hal. Salah satunya, mengganti password.
“Mengganti password internet banking, mobile banking, dan PIN ATM merupakan satu-satunya cara untuk menghindari eksploitasi atas data yang bocor ini. Meskipun manajemennya menyangkal, saya sarankan nasabah mengganti semua kredensial banknya,” ujar Alfonso kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/5).
Sementara itu, Pengamat IT Abimanyu Wachjoewidajat menyarankan langkah pencegahan bagi nasabah dengan membuka rekening pada lebih dari satu bank. Jika pun membuka pada bank lain, lakukan setidaknya dalam dua atau tiga rekening.
- Advertisement -
Rinciannya, rekening pertama untuk kebutuhan menerima transfer dari orang lain dan transaksi online. Abimanyu menyarankan jangan gunakan kartu ATM untuk rekening pertama ini.
Kemudian, rekening kedua untuk menyimpan dana lebih bagi kebutuhan sehari-hari. Ia menyebut kartu ATM bisa digunakan pada rekening ini.
“Rekening ketiga adalah rekening untuk belanja atau jajan di kafe dll. Untuk yang ini minta kartu ATM dan hanya diisi sedikit saja, misalnya Rp1 juta-Rp2 juta atau di bawahnya. Prinsipnya hanya uang untuk membantu kegiatan jalan-jalan hari tersebut. Apabila dana rekening 3 berkurang, kita mudah isi atau transfer secukupnya via aplikasi online dari rekening 1,” jelasnya.
- Advertisement -
“Dengan demikian bila ada pihak yang bisa mencuri atau mencopet dana kita, maka dia hanya bisa melakukannya dari rekening 3 dengan kerugian paling besar hanya Rp1 juta – Rp2 juta. Saya sudah buktikan bertahun-tahun menggunakan cara ini dan terbukti sangat aman,” tandasnya.
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha menyarankan BSI lebih terbuka kepada Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dengan segera melaporkan jika mendapatkan insiden serangan siber.
Menurutnya, BSSN bisa membantu melakukan asistensi penanganan insiden serta audit dan investigasi sehingga BSI bisa lebih fokus pada pemulihan layanan kepada customer-nya.
“Mengingat belum diketahui secara pasti, yakni benar atau tidaknya adanya pencurian data BSI yang dilakukan oleh geng Lockbit ini, nasabah senantiasa waspada dan berhati-hati, mengambil langkah pencegahan dengan melakukan pergantian seluruh kredensial yang ada di BSI, seperti password mobile banking, pin ATM, dll,” jelas Pratama dalam keterangan resmi.
Pratama menegaskan langkah ini dilakukan demi mencegah data dimanfaatkan oleh pelaku penipuan yang memegang data tersebut. Pasalnya, ada ancaman berupa penipuan mengatasnamakan pihak bank atau melakukan pencurian identitas dan menguras isi rekening nasabah.
BSI sendiri belum bersuara apakah klaim tersebut valid. Direktur Utama BSI Hery Gunardi hanya menegaskan layanan mereka sudah kembali pulih.
Menurutnya, layanan sudah berangsur pulih sejak Kamis (11/5), baik ATM hingga mobile banking. Ia pun menegaskan terus meningkatkan layanan perbaikan pengamanan IT perusahaan.
“Gangguan di IT BSI sebenarnya telah dapat dipulihkan (recover operation) segera dan ini merupakan response recovery yang baik. Prioritas utama kami menjaga data dan dana nasabah,” ujar Hery.
“Proses normalisasi BSI telah kami lakukan dengan baik, tentu prioritas utama kami untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di BSI,” tambahnya dalam konferensi pers beberapa hari lalu.
🔴Patrick