SIMALUNGUN, CHANEL7.ID – Pemasangan kontruksi gorong-gorong Plat Beton akses jalan umum di Dusun Simpang 3 (tiga) Dolok Maima, Nagori Bahal Gajah, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara di soal warga.
Hal ini terjadi seiring pelaksanaan pengerjaan fisik bangunan irigasi jenis kuarter yang melewati jalan umum pada Dusun Simpang 3 Dolok Maima Nagori Bahal Gajah pada program percepatan tata guna air irigasi kecil/Desa dalam rehabilitasi jaringan irigasi daerah Manik Rejo, Nagori Bahal Gajah, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun yang bersumber dari alokasi APBN T.A 2023 Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Wilayah Sungai Sumatera ll Medan penerima program kelompok P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) Saroha Nagori Bahal Gajah jumlah dana Rp.195.000.000.- (Seratus sembilan puluh lima juta rupiah rupiah).

“Pasalnya, warga mengeluhkan pasangan gorong-gorong plat beton yang di kerjakan saat itu pada penuturan warga saat di konfirmasi awak media mengatakan fisik bangunan gorong-gorong plat beton yang di kerjakan tidak sesuai dengan bestek karena menghambat lalulintas kendaraan dan dapat menimbulkan dampak banjir pada lingkungan supaya dilakukan pembongkaran kembali” Sabtu (24/06/2023) Ucap Salah Seorang Narasumber.
Saat di telusuri dan konfirmasi salah seorang ibu-ibu yang berdomisili di sekitar lokasi boru Siallagan menanggapi akan hal ini sembari mengatakan kepada awak media bahwa pengerjaan bangunan pasangan gorong-gorong plat beton sudah di hentikan sementara karena ada kontroversi masyarakat.
- Advertisement -
“Kalau dari tanggapan saya bangunan itu perlu di perbaiki lagi karena masyarakat masih ada yang keberatan. Saya mengharapkan mana yang lebih bagus nya itulah yang di kerjakan, bagaimana jalan ini tidak mengganggu aktivitas sehari-hari bagi kami dan pengguna jalan” Tuturnya.
“Hal senada juga di sampaikan salah seorang Tokoh Masyarakat Nagori Bahal Gajah Marga Siallagan saat di konfirmasi via seluler nya” Senin 26/06/23.
Beliau ini, turut mengungkapkan terkait keberatan warga akibat pemasangan gorong-gorong plat beton yang menurut nya posisi gorong-gorong sudah di tinggikan dari pasangan awal.
“Jadi, kami tidak ada maksud apa-apa, tolong agar di kembalikan di ratakan seperti semula. Kalau dulu keadaan jalan ini rata, kalau sekarang akibat pemasangan gorong-gorong menambah ketinggian jalan hampir 1 meter akan menghambat kendaraan yang melintas. Dan juga dengan kondisi pasangan seperti itu jika dilanjutkan akan menyumbat aliran pembuangan air hujan dari dusun kami dan membanjiri rumah-rumah kami” Ujar pak Siallagan.
“Dari analisa kami kalau pasangan gorong-gorong plat beton itu di tinggikan, memang orang itu (Pekerja-red) tidak mengorek lagi saluran irigasi, dan itu kemungkinan rencana orang itu agar tidak ada pengorekan saluran irigasi saat pengerjaannya.
- Advertisement -
Disampaikan juga saat pembongkaran gorong-gorong menurut nya Riol yang lama tidak dibongkar dan langsung di tutup dengan pasangan yang baru, dan hal itu membuat ketinggian pada permukaan jalan pada area gorong-gorong.
Oleh karena itu, pihak nya sudah mengundang camat Sidamanik tanggal 23/06 dan sudah di sampaikan kepada Camat bahwa masyarakat tidak terima dan supaya di lakukan pembongkaran kembali di pasang seperti semula.
“Dan kami akan mengirim surat ke Camat, UPTD PSDA Kecamatan dan Dinas PSDA Kabupaten, kalau tidak di tanggapi akan kami layangkan surat ke Kementerian PUPR Direktorat Sumber daya Air Wilayah Sungai Sumatera ll Medan” Tandas Siallagan salah seorang tokoh masyarakat nagori Bahal Gajah tersebut.
- Advertisement -
Ketika di konfirmasi juga pihak rekanan pemborong yang mengerjakan fisik bangunan saluran irigasi kuarter ini yakni, Holden Silalahi yang juga warga yang berdomisili di dusun Simpang 3, Nagori Bahal Gajah menyampaikan, kalau masalah bangunan gorong-gorong plat beton yang di kerjakan tidak sesuai bestek dan menggangu lalulintas kendaraan nanti nya akan diperbaiki kembali.

“Di sampaikan, bahwa biaya pemasangan gorong-gorong plat beton ini dari swadaya masyarakat bukan dari APBN Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Daya air Wilayah Sungai Sumatera ll Medan, dan itu di luar anggaran karena yang di anggarkan untuk Program P3A Saroha pada penuturan nya di luar pemasangan gorong-gorong plat beton yakni : dari hulu keatas dan dari hilir kebawah sepanjang 400 meter” Ujar nya.
“Dan kalau memang masyarakat tidak terima akan kita bongkar kembali karena itu swadaya dari kelompok P3A dan jemaat gereja. Itulah maka nya pengerjaan sampai saat ini kami hentikan sementara dari pada rugi banyak nanti nya. Kalau sudah terima nanti nya masyarakat baru dilanjutkan. Kalau belum ada jawaban masyarakat dan masyarakat tidak setuju itu akan kami bongkar kembali” Tukas Holden.
Hingga berita ini di publish awak media ini belum dapat terkonfirmasi ke UPTD PSDA Kecamatan Sidamanik dan Dinas PSDA Kabupaten Simalungun sebagai pengawas kegiatan anggaran yang bersumber dari APBN kementerian PUPR Direktorat Sumber Daya Air Wilayah Sungai Sumatera ll Medan ini.
® Pariaman Saragih