JAKARTA, CHANEL7.ID – Aksi itu dilakukan Gibran saat Prabowo Subianto menjawab pertanyaan Anies Baswedan terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Perkara Nomor 90 soal batas usia capres-cawapres.
Ketua KPU Hasyim Asy’ari menegaskan aksi tersebut tidak sepatutnya dilakukan.
“Ini yang enggak boleh dan kita tegur,” kata Hasyim, Rabu (13/12).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan menegur Tim Kampanya Nasional (TKN) Prabowo-Gibran soal aksi calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang dianggap memanas-manasi pendukungnya untuk bersorak saat debat capres perdana pada Selasa (12/12) malam.
- Advertisement -
Hasyim mengungkapkan teguran KPU ke pihak Gibran akan disampaikan saat evaluasi dan rapat persiapan debat selanjutnya.
Sementara Gibran Rakabuming Raka mengaku akan melakukan evaluasi jika ada teguran dari KPU usai acara debat capres-cawapres yang dilaksanakan pada Selasa (12/12).
“Ya semua teguran dan evaluasi kami terima,” katanya di Solo, Jawa Tengah, Kamis.
Ia juga memohon maaf terkait hal itu. Meski demikian, ia enggan menjelaskan lebih jauh mengenai sikap yang dilakukannya pada saat debat. Pada kesempatan tersebut, ia juga enggan menanggapi debat pertama capres-cawapres menuju Pemilihan Presiden 2024.
“Terima kasih ya,” katanya.
- Advertisement -
Senada, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyampaikan akan menerima jika KPU menegur Gibran nanti.
“Kalau ditegur ya kita terima,” kata Nusron ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis.
Ia menyebut KPU yang berhak dan berwenang untuk bertindak demikian. Nusron pun menghormati apabila nanti KPU akan menegur Gibran soal itu.
- Advertisement -
Nusron mengatakan aksi Gibran itu merupakan spontanitas untuk memberi dukungan atau support kepada Prabowo.
“Namanya kasih semangat pendukung ya boleh-boleh saja. Masak enggak boleh? Namanya kasih support sama capresnya,” kata Nusron.
Ia juga menyatakan apa yang dilakukan oleh Gibran memperlihatkan chemistry antara pasangan capres dan cawapres terbangun dengan baik.
“Itu kan juga sebagai tanda bahwa ada chemistry yang kuat antara Pak Prabowo dan Mas Gibran. Ini menurut saya hal yang tidak terlihat di antara pasangan-pasangan calon lainnya,” ujar dia.
Nusron bahkan optimis, debat capres perdana pada Selasa malam itu akan memperkuat dukungan masyarakat terhadap pasangan Prabowo-Gibran.
“Dengan debat semalam ini juga saya yakin akan meningkatkan dukungan dari masyarakat kepada pasangan Prabowo-Gibran, apalagi Pak Prabowo itu menjawab semua pertanyaan dengan tegas dan tenang, insya Allah pasti menang,” katanya.
Pada saat gelaran debat pertama, Gibran tampak berdiri dari kursi dan menggerakkan kedua tangannya untuk membakar semangat kepada para pendukungnya yang hadir dalam gelaran debat itu.
Prabowo selanjutnya menegaskan kepada Anies Baswedan bahwa dia tidak takut kehilangan jabatan. Pun menurutnya rakyat yang akan memilih mereka.
“Saya tidak takut tidak punya jabatan, Mas Anies. Sorry ye. Sorry ye, Mas Anies, saya tidak punya apa-apa. Saya sudah siap mati untuk negara ini,” kata Prabowo. Mendengar jawaban Prabowo itu, Gibran langsung bangkit dari kursinya.
Aksi itu bermula kala capres nomor urut 01, Anies Baswedan bertanya ke Prabowo ihwal putusan MK soal batas usia capres-cawapres. Anies menyinggung ada pelanggaran etika di sana, dan ia menginginkan jawaban sikap dari Prabowo.
Prabowo lantas menjawab bahwa rakyat yang nanti akan memilih. Ia juga menegaskan pakar hukum yang mendampinginya menyebut tidak ada masalah atau pelanggaran hukum dari putusan MK itu.
“Tetapi intinya adalah bahwa keputusan itu final dan tidak dapat diubah. Ya, saya laksanakan. Dan kita ini bukan anak kecil, Mas Anies. Anda juga paham,” kata Prabowo.
®Yusef Ferry S