LUMAJANG, CHANEL7.ID – Ribuan umat Hindu Bali dan Jawa Timur menggelar upacara Piodalan dan Tawur Agung Panca Walikrama di Pura Mandhara Giri Semeru di Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Upacara ini berlangsung meriah pada Kamis, 18 Juli 2024, dan dihadiri oleh Pejabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni, dan jajaran Forkopimda.
Rangkaian ritual keagamaan Hindu di Pura Mandhara Giri Semeru telah dimulai sejak 8 Mei 2024. Acara ini puncaknya pada tanggal 20 Juli 2024, dan akan ditutup pada 4 Agustus 2024.
Sebelum piodalan dimulai, telah diselenggarakan beberapa acara pendahuluan seperti Matur Piuning di Pura Mandara Giri Semeru Agung, upacara melasti, serta berbagai kegiatan adat lainnya. Rangkaian acara Tawur Panca Wali Krama diawali dengan persembahyangan bersama yang diikuti oleh persembahan gamelan, kekidungan, tari-tari sakral, serta tari-tarian adat yang memukau.
Menurut Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, salah satu tokoh umat Hindu, menjelaskan bahwa makna Piodalan atau upacara suci di hari ini adalah untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis dan sejahtera lahir batin dalam masyarakat.
- Advertisement -
“Upacara ini tidak hanya mempererat hubungan spiritual umat Hindu, tetapi juga menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan kehidupan sosial”, ujar Cok Oka.
Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyatakan bahwa Piodalan di Lumajang merupakan bentuk moderasi beragama yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
“Piodalan yang diadakan di Lumajang adalah simbol dari kerukunan beragama yang telah lama kita pelihara. Selain itu, acara ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi warga sekitar pura,” ungkapnya.
Adhy Karyono juga menambahkan bahwa upacara Piodalan menjadi sumber perekonomian bagi masyarakat sekitar. Selama berlangsungnya acara, warga menyediakan berbagai kebutuhan seperti makanan, penginapan, hingga aksesoris dan oleh-oleh. Rumah-rumah warga sekitar pura juga menjadi tempat penginapan bagi pemedek (umat Hindu yang ingin bersembahyang) di kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung.
“Nah ini menjadi bentuk keberagaman yang saling berdampingan, juga mengangkat ekonomi warga sekitar yang memang masih perlu terus ditingkatkan,” pungkasnya.
- Advertisement -
- Advertisement -
®Biro Humas & Antar Lembaga : Dewa