CIREBON, CHANEL7.ID – Kepala Desa Kedungsana, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, Suherman, tengah mengupayakan pelaksanaan program “Fogging Mandiri” sebagai langkah pencegahan dini terhadap wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sering kali mengancam keselamatan warga, terutama saat pergantian musim. Program ini diprioritaskan untuk melindungi masyarakat dari bahaya DBD yang bisa berakibat fatal.
Saat dikonfirmasi, Rabu, 18 September 2024, Kuwu Suherman menyampaikan pentingnya program fogging mandiri sebagai bentuk kesiapsiagaan desa dalam menghadapi wabah. “Program ini harus menjadi prioritas karena menyangkut keselamatan warga. Kita akan berkoordinasi dengan semua pihak, mulai dari tingkat RT, RW, hingga Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk memastikan program ini berjalan dengan lancar,” ungkapnya kepada Chanel7.id.
Menurut Suherman, rencana pelaksanaan program ini diharapkan bisa terealisasi tahun ini atau paling lambat tahun depan. Langkah koordinasi dengan berbagai pihak diperlukan untuk memastikan semua elemen desa mendukung program tersebut. “Insya Allah, kita upayakan tahun ini atau paling lambat tahun depan, karena ini melibatkan ususlan positif dari masyarakat, tentunya kita akan koordinasi dengan beberapa seperti RT, RW, dan BPD dalam mendukung program Fogging Mandiri,” ujarnya.
Kuwu Suherman juga menegaskan bahwa pembelian alat fogging akan menjadi bagian dari program ini, dan terkait sumber dana, pihak desa akan mengadakan musyawarah untuk menentukan penggunaan anggaran. “Pengadaan alat semprot fogging akan kita lakukan sendiri. Anggarannya bisa dibahas melalui Dana Desa (DD) atau Pendapatan Asli Desa (PADesa),” jelasnya.
- Advertisement -
Dengan hadirnya trobosan program Fogging Mandiri ini, Desa Kedungsana berharap dapat melakukan langkah pencegahan lebih dini terhadap penyebaran DBD, terutama dalam menghadapi musim hujan. Kuwu Suherman menekankan bahwa program ini bukan hanya bentuk kecintaan pemerintah desa terhadap warganya, tetapi juga tanggung jawab untuk menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat terhadap serangan wabah DBD. Selain itu, edukasi terkait pencegahan DBD juga akan diberikan kepada warga sebagai bagian dari upaya dalam menjaga kebersihan lingkungan yang berpotensi munculnya jentik-jentik nyamuk DBD yang dapat menterang kesehatan bahkan ancaman nyawa.
“Ini bukan hanya soal cinta pemerintah desa kepada warganya, tetapi tanggung jawab kami dalam kepedulian untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat dalam mencegah wabah dbd. Kami juga akan memberikan edukasi kepada warga tentang bagaimana cara pencegahan DBD,” pungkasnya.
- Advertisement -
®Jaka