SUMEDANG, CHANEL7.ID – Proyek pembangunan jembatan Cianda baru-baru ini menuai sorotan tajam dari beberapa awak media. Pasalnya, kegiatan yang menelan anggaran Rp. 7. 895. 161. 914. 00,- ini dianggap kurang maksimal, karena ada beberapa titik yang kembali rusak. Padahal, pekerjaan yang dilaksanakan CV. HALIMUN ini belum beres kontrak.
Atas hal itu, Dinas PUTR Sumedang bidang Binamarga selaku leading sector kegiatan tidak tinggal diam. Di bawah kendali Kabid Binamarga, Deni Syafarat Sugandhi, ST., MM, langsung menegur pihak pengusaha untuk segera memperbaiki beberapa titik yang dianggap tidak sesuai spesifikasi.
Dikatakan Deni, sikap kerasnya terhadap pihak pengusaha harus dilakukan. Pasalnya, ia tidak ingin semua pekerjaan yang berada di bawah kendalinya tidak memadai.
“Jembatan Cianda adalah salah satu fasilitas umum yang pasti sangat dibutuhkan masyarakat. Untuk itu hasil pekerjaan kudu bagus atau sesuai spesifikasi. Maka, kami kerap melakukan pengawasan ketat terhadap siapapun yang dipercaya melaksanakan pekerjaan,”terang Deni.
- Advertisement -
“Intinya, dari pihak direksi bakal seoptimal mungkin melakukan tugas dan kewajiban agar seluruh pekerjaan yang ada dibawah naungan PUTR Sumedang hasilnya benar-benar baik dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas,” pungkasnya.
Belum juga habis masa kontrak kerja, penggantian jembatan Cianda ruas jalan Hamawang – Cipelang Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang sudah tampak kerusakan di beberapa sisi. Tampak tembok penahan tebing pecah-pecah dan urugan tanah menuju jembatan pun hanya memakai batu obrog.
Hal tersebut menimbulkan kecurigaan beberapa pihak, pengerjaan jembatan Cianda asal-asalan atau diduga tidak sesuai RAB. Padahal, anggarannya menelan biaya cukup fantastis sebesar Rp. 7. 895. 161. 914. 00,-.
Bahkan, salah seorang warga yang berhasil ditemui curiga, anggaran yang diterapkan pihak CV. halimun selaku pengusaha pada pembangunan jalan itu banyak dikurangi atau dicuri dengan maksud mengambil keuntungan besar.
“Saya kira pihak pengusaha terlalu mengambil untung besar sehingga hasil pekerjaannya sangat buruk dan tidak layak. Buktinya, belum juga masa kontrak rampung, pekerjaannya sudah banyak yang rusak. Ini mengindikasikan kalau material yang diterapkan sangat buruk dan jelek,” tandas sumber.
- Advertisement -
Lanjut sumber, pekerjaan jembatan Cianda sudah selayaknya diselidiki lebih lanjut oleh pihak-pihak berwenang. Pasalnya, ia yakin jika pekerjaan tersebut telah terjadi dugaan-dugaan yang merugikan keuangan negara.
Sayang, saat dikonfirmasi lewat panggilan seluler, pihak PPK sama sekali tidak merespon.
- Advertisement -
®Donny