JATENG, CHANEL7.ID – Tempuran Space Jl. Plataran No.9, Sembungan, Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55184, jadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan pameran dalam momentum yang bertepatan dengan Hari Buruh Internasional, Swarasa Collective bekerja sama dengan Program Studi S1 Tata Kelola Seni FSRD ISI Yogyakarta menggelar pameran seni visual bertajuk “Tanggal Merah”, yang diselenggarakan di Tempuran Space, Bantul, DIY (01/05/2025).
Kegiatan dibuka dengan penampilan beberapa grup band akustik dan orchestra dilanjutkan oleh sambutan-sambutan serta dibuka oleh Wuri Hantiro dan Billmohdor.
Pameran ini menawarkan perspektif kritis mengenai makna hari libur, tidak hanya sebagai jeda dari rutinitas kerja, tetapi juga sebagai hak dasar pekerja yang memiliki dampak besar terhadap kesehatan mental, kesejahteraan emosional, dan produktivitas.
Seni Sebagai Media Refleksi Hak Libur
- Advertisement -
Kurator pameran, Sebastian Raphael Andito, mengangkat tema “Tanggal Merah” sebagai simbol yang mencerminkan rutinitas pekerja dan hak atas waktu istirahat.
“Hari libur sering dianggap hanya sebagai waktu jeda, padahal ia adalah bagian dari hak pekerja yang memiliki signifikansi besar terhadap kesejahteraan individu dan kehidupan sosial. ”ungkap Sebastian Raphael Andito
Pameran ini mengajak pengunjung untuk menyelami berbagai sudut pandang artistik tentang hari libur, melalui karya-karya seniman yang memberikan refleksi mendalam terhadap dinamika sosial-kultural di balik ‘tanggal merah’ yang sering dianggap remeh.
Detail Acara
Pembukaan: Kamis, 1 Mei 2025 – 10:00 WIB
– Dibuka oleh: Billmohdor
– Durasi Pameran: 1– 4 Mei 2025
– Waktu Kunjungan: 10.00–17.00 WIB
– Lokasi: Tempuran Space, Yogyakarta
– Akses: Gratis
- Advertisement -
Seniman yang Berpartisipasi
Pameran ini menghadirkan karya dari berbagai seniman, yang menyajikan interpretasi visual tentang makna waktu istirahat, hak pekerja, dan dampak sosial tanggal merah, di antaranya:
– Alex TMT
– Aprilmup
– Harman
– Ida Ratna
– Januar Pancadharma
– Khairul ‘Jae’ Anam Sub
– Nur Syam
– Rozzan Favian Jiwani
– Rudi Prastyanto
– S. Widayanto
– Savadnswr
– Wist
– Wuritual
- Advertisement -
Tanggal Merah sebagai Simbol Perjuangan Pekerja
Pameran “Tanggal Merah” bukan sekadar eksplorasi estetika, tetapi juga menjadi ruang kolaboratif yang memunculkan refleksi kritis terhadap dinamika sosial-kultural di balik hari libur.
“Tanggal merah bukan sekadar momen bersantai, tetapi juga simbol perjuangan bagi pekerja yang selama ini harus berjuang untuk mendapatkan haknya.” Swarasa Collective
Dalam konteks Hari Buruh Internasional, pameran ini memperkuat wacana tentang pentingnya waktu istirahat sebagai bagian dari kesejahteraan pekerja. Dengan memadukan seni dan refleksi sosial, acara ini mengajak masyarakat untuk lebih memahami esensi libur sebagai hak dasar yang harus dihormati dan dilindungi.
Pameran “Tanggal Merah” di Tempuran Space Yogyakarta menjadi ruang ekspresi yang memberikan makna baru terhadap waktu istirahat bagi pekerja. Dengan karya-karya seniman yang menawarkan perspektif kritis tentang hak libur, pameran ini diharapkan mengajak audiens untuk lebih menghargai dan memahami pentingnya tanggal merah dalam kehidupan modern.
®Pitut Saputra