KLATEN, CHANEL7.ID – Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, bersama jajaran, Deputi Bidang Tata Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan, Sigit Reliyantoro, Deputi Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan berbahaya dan beracun Ade Palguna Roteka, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, Bupati Boyolali Agus Irawan, Direktur Pencegahan Dampak Lingkungan Kebijakan Ulayat dan Sektor, Widi Handoyo, Direktur Pemulihan Lahan Terkontaminasi dan Tanggap Darurat Bahan Berbahaya dan Beracun, Vinda Damayanti Arsya Ahli Hidrogeologi UGM Profesor Heru Hendrayana, Vice President General Secretary Danone Aqua Indonesia Vera Galuh Sugianto, Senior Public Affairs dan Sustainability Direktur Danone Indonesia Karyanto Wibowo, Perwakilan Danone Aqua Klaten, Dinas Lingkungan Hidup Klaten, Pusur Institut, Muspida, serta jajaran terkait dan seluruh tamu undangan. Menghadiri kegiatan di Taman Srihati Aqua, Desa Wangen, Polanharjo, Klaten (18/04/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program “Pembayaran Jasa Lingkungan Sub Daerah Aliran Sungai Pusur,” yang difasilitasi oleh Danone Aqua dan Pusur Institut. Program ini bertujuan untuk menjalin sinergitas dan kolaborasi dalam pelestarian serta pengembangan sumber daya alam berupa air, agar dapat dinikmati masyarakat dan pengguna, baik dari hulu hingga ke hilir.
Kontribusi dan Sinergitas Dalam Konservasi.
Moderator selaku pembawa acara menyampaikan “Kontribusi terkait konservasi dan sinergitas dari hulu hingga ke hilir di Sub DAS Pusur ini adalah kunci dalam menjaga ekosistem dan keberlanjutan sumber daya air. Karenanya upaya kolaboratif lintas sektor antara Aqua, Pusur Institut, serta para pemangku kepentingan, salah satunya dalam skema pembiayaan jasa lingkungan (PJL) dari hulu ke hilir ini. Sebab skema PJL dalam hal ini bisa memberikan intensif pada masyarakat yang berperan di Das Pusur dari hulu hingga hilir, di antaranya adalah Air tanah. Karenanya peran serta seluruh masyarakat sangat diperlukan dalam upaya konservasi ini,” ujarnya.
- Advertisement -
Lebih lanjut dikatakan “Skema PJL ini melibatkan masyarakat sebagai media jasa, industri, dan pengguna air sebagai pengguna, serta lembaga Pusur Institut sebagai perantara jalannya program. Saat ini Skema PJL telah berlangsung ditetapkan dan diterapkan di beberapa wilayah Sub Das Pusur, salah satunya adalah PJL Sub Das Aqua Klaten yang terletak di Dukuh Gumuk Kayulawang serta Pagerjurang Boyolali.” paparnya mengawali kegiatan.
Sambutan dan Harapan dari Para Pemangku Kepentingan
Dalam sambutan pembukaannya, Vera, perwakilan Danone Aqua pusat sekaligus tuan rumah acara, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran seluruh undangan. Ia juga mengajak semua pihak untuk terus menjalin kerja sama dalam pemeliharaan dan pengelolaan mata air di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Pusur agar keberlanjutannya dapat dijaga bersama.
Vera menyampaikan rasa terima kasihnya pada semua pendukung baik masyarakat, mitra dan komunitas juga Pusur Institut, hingga aqua bisa memberi kontribusi air lebih banyak dari yang kita gunakan, bagaimana kemudian konservasi ini bisa dijalankan dari tahun ke tahun adakah dengan skema PJL, termasuk di Aqua Klaten ini yang merupakan 1 dari 20 pabrik di sudah direvitalisasi di 5 lokasi berbeda.
“Kemudian kalau bicara Hulu sedikit sharing tentu fokusnya adalah penanaman pohon dan hingga saat ini sudah lebih dari 150 ribu pohon yang ditanam, kemudian ada juga budidaya pengembangan kopi, komoditi lokal dan juga kami telah membangun embung Tirta Mulya seluas 0,6 hektar, serta memastikan akses air dari hulu hingga hilir bisa terjaga dengan pembuatan sumur resapan, balai instalasi panen hujan dan seterusnya.” paparnya
- Advertisement -
“Dan dari hilir juga penting dalam hal ini ada juga yang terbaru adalah revitalisasi Jogo Toya Kamulyan yang diinisiasi oleh Forum Relawan Irigasi yang menjaga agar pengelolaan irigasi itu bisa luas dan sampai pada masyarakat. Sampai saat ini lebih dari 7700 meter saluran dan 20 pintu air yang dikelola secara online dan bergantian untuk pembagian air saluran irigasinya.” terang Vera.
Vera juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya telah merevitalisasi dengan upaya pelestarian seperti yang dilakukan di Taman Kehati ini. Taman Kehati telah menampung sekitar 200 spesies, 1.000 tanaman, dan sumur pantau untuk memantau balance perimbangan air, serta memanfaatkan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Ini adalah merupakan satu inisiatif dari Aqua Klaten dalam upaya keberlanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan, dan terima kasih karena kemarin kita juga mendapat penghargaan dari kementerian Lingkungan Hidup. Dirinya berharap dari diskusi dan masukan serta arahan dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat semoga upaya pelestarian bisa lebih baik lagi kedepan. ” pungkasnya
Sementara itu, Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dalam sambutannya mengingatkan pentingnya menjaga mata air di wilayahnya. “Karena Klaten dikenal sebagai Kota Umbul dengan banyak sumber mata air yang merupakan tagline dari kota Klaten, Ini merupakan bagian dari identitas daerah yang harus kita jaga. Karenanya mari bersama-sama kita jaga agar tidak punah,” ucapnya. Hamenang juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi dan kolaborasi yang lebih intens antara pemda dan para pemangku kepentingan untuk terus memperkuat kerja sama yang ada.
- Advertisement -
Pesan Menteri Lingkungan Hidup
Dalam sambutannya, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terjalin antara berbagai pihak dalam melestarikan lingkungan DAS Pusur. “Kami sangat menghargai langkah-langkah konservasi yang telah dilakukan. Sinergitas seperti ini sangat penting untuk keberlanjutan program,” jelasnya.
Hanif juga menekankan perlunya regulasi yang mendukung sistem pembayaran jasa lingkungan, karena memang belum ada, seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 22 Tahun 2022. Ia berharap nantinya regulasi ini dapat diaplikasikan ke daerah lain juga sebagai contoh pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Hanif mengajak Bupati Klaten untuk terus memperbaiki sistem pelestarian yang ada guna memastikan pengelolaan mata air lebih terstruktur dan berkelanjutan.
Peninjauan dan Diskusi
Usai acara, para peserta berdiskusi dengan pengguna mata air dari hulu hingga ke hilir. Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan sumber mata air yang berada di area Taman Kehati, hal tersebut memperlihatkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan yang konkret.
®Pitut Saputra