Chanel 7Chanel 7
  • Beranda
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Edukasi
    • Politik
    • Agama
    • Hukum
    • Pemerintah
    • TNI
    • Opini
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Lifestyle
    • Entertaiment
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Otomotif
    • Wisata
    • Olahraga
  • Streaming Video
Cari...
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Reading: Grebeg Sudiro, Akulturasi Budaya Tionghoa Dalam Balutan Seni Dan Tradisi Di Surakarta
Share
Notification Show More
Chanel 7Chanel 7
  • Beranda
  • Berita
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Lifestyle
  • Streaming Video
Cari...
  • Beranda
  • Berita
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Edukasi
    • Politik
    • Agama
    • Hukum
    • Pemerintah
    • TNI
    • Opini
  • Daerah
  • Nasional
  • Internasional
  • Lifestyle
    • Entertaiment
    • Kesehatan
    • Teknologi
    • Otomotif
    • Wisata
    • Olahraga
  • Streaming Video
Follow US
© PT Media Chanel Online
Chanel 7 > Daerah > Budaya > Grebeg Sudiro, Akulturasi Budaya Tionghoa Dalam Balutan Seni Dan Tradisi Di Surakarta
Budaya

Grebeg Sudiro, Akulturasi Budaya Tionghoa Dalam Balutan Seni Dan Tradisi Di Surakarta

Online ✓
Online ✓  - ©By.Redaksi Published Januari 26, 2025
Share
8 Min Read
Compress 20250126 165051 1813
Photo Oleh, Pitut (Chanel7.id) Pembauran budaya pada Grebeg Sudiro menjadikan gelaran kesenian ini diterima oleh masyarakat luas selain karena keunikannya.
SHARE
Bagikan Berita
TwitterFacebookEmailWhatsApp1Pinterest
1
SHARE

SURAKARTA, CHANEL7.ID – Grebeg Sudiro merupakan tradisi yang lahir dari pembauran budaya Jawa dan Tionghoa di Kelurahan Sudiroprajan, Kota Solo, tradisi ini bertujuan untuk memperkenalkan Sudiroprajan kepada masyarakat luas dan mengangkat nama daerahnya tersebut, serangkaian kegiatan sedianya akan digelar di Surakarta mulai dari 16 Januari Hingga 31 Januari 2025, acara pembukaan yakni umbul mantram di laksanakan di Kelurahan Sudiroprajan 16 Januari 2025 lalu, sementara sore ini di gelar pawai kirab budaya (26/01/2025)

“Festival Budaya Grebeg Sudiro dilatarbelakangi karena Sudiroprajan merupakan daerah percampuran antara etnis Jawa dan Tionghoa yang telah hidup rukun dan membaur sejak lama, hingga suatu ketika warga Sudiroprajan ingin mengangkat nama Sudiroprajan tersebut lewat gelaran seni budaya, sebab tradisi ini terinspirasi dari tradisi di Kampung Sewu Daerah tetangga yang dekat dengan sudiroprajan, dan terkenal dengan tradisi Rebutan Apem, ” jelas Joko salah seorang warga yang ikut menyaksikan pawai disebelah saya.

Read More

Compress 20250518 205459 9688
Nabil Dicky Budiono Boyong 3 Piala Sekaligus
Tanggapan Dewan Juri Terkait Lomba Mewarnai Anak Perebutan Trophy Bupati Klaten
Tiga Pemuda Desa Mintobasuki Buat Laporan Ke Polresta Pati Atas Pengeroyokan Dan Penganiayaan
Merayakan Kreatifitas Anak Dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025

Lebih lanjut dia menjelaskan “Grebeg Sudiro sendiri merupakan pengembangan dari tradisi Buk Teko yang sudah berlangsung sejak masa Paku Buwono X berkuasa, Grebeg Sudiro merupakan wujud akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa yang diwujudkan dalam rangkaian menyambut perayaan Tahun Baru Imlek.” jelasnya.

“Budaya lokal tidak akan hilang jika terus dilestarikan, Grebeg Sudiro merupakan salah satu budaya lokal Jawa yang telah berakulturasi dengan budaya asing yakni Tionghoa, namun tidak menghilangkan ciri kas budaya Jawa itu sendiri, Grebeg Sudiro menjadi contoh bagi masyarakat nusantara untuk terus mempertahankan budaya lokal sekalipun banyak sekali kebudayaan asing yang bukan tidak mungkin dapat menggerus dan menghilangkan kebudayaan lokal, intuk mengungkap latarbelakang, proses, dampak, dan pesan dalam perayaan Grebeg Sudiro di Desa Sudiroprajan Surakarta, adalah sebuah wujud harmonisasi Etnis Tionghoa dan Etnis Jawa di Sudiroprajan, Surakarta, saya bisa berkata demikian karena selalu hadir di kegiatan ini mas” terangnya menambahkan.

- Advertisement -

“Pembauran budaya pada Grebeg Sudiro menjadikan gelaran kesenian ini diterima oleh masyarakat luas selain karena keunikannya, juga disebabkan oleh adanya kerukunan dan rasa saling menghargai antar etnis Jawa dan Tionghoa di Kelurahan Sudiroprajan.” ujarnya

“Tradisi Grebeg Sudiro sendiri menurut beberapa sumber dimulai pada tahun 2007, awal pelaksanaan Grebeg Sudiro didukung oleh banyak pihak, seperti Oei Bengki, Sarjono Lelono Putro, dan Kamajaya selaku pendiri dan penggagas utama dalam Grebeg Sudiro yang kemudian mendapat persetujuan dari Kepala Kelurahan Sudiroprajan beserta jajaran aparatnya, para budayawan dan tokoh masyarakat serta LSM, dengan demikian perayaan Grebeg Sudiro sebagai ikon kota Surakarta ini dapat berjalan dengan lancar” papar salah seorang panitia yang ikut menyambung pembicaraan kami.

Kemudian “Tahun Baru Imlek dan agama Konghucu memiliki kaitan yang sangat erat, sebab asal-usul Tahun Baru Imlek, terkait dengan agama Konghucu, menurut legenda, Tahun Baru Imlek dimulai pada zaman Dinasti Xia, ketika Kaisar Huangdi memerintahkan rakyatnya untuk merayakan awal tahun baru dengan melakukan ritual-ritual keagamaan, sementara agama Konghucu memiliki pengaruh besar dalam pembentukan tradisi Tahun Baru Imlek, Konghucu, seorang filsuf dan pemimpin agama, mengajarkan tentang pentingnya moralitas, etika, dan ritual keagamaan, Tradisi Tahun Baru Imlek banyak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Konghucu, dengan ritual-ritual Keagamaan yang terkait dengan agama Konghucu seperti, ritual membersihkan rumah, memasang hiasan, dan melakukan persembahan kepada leluhur dan dewa-dewa juga konsep terkait penghormatan kepada leluhur, kesetiaan kepada keluarga, dan kepedulian terhadap masyarakat, dengan demikian, Tahun Baru Imlek dan agama Konghucu memiliki kaitan yang sangat erat, baik dalam asal-usul, pengaruh, ritual keagamaan, maupun nilai-nilai yang dianut. “papar Didit salah seorang warga yang ternyata juga keturunan Tionghoa dan masa kecilnya dulu dihabiskan di Kartopuran Surakarta selama beberapa waktu, dan hari ini dia sengaja Napak tilas lagi sejarah para leluhurnya sekaligus melihat perayaan Grebeg Sudiro.

“Grebeg Sudiro, Konghucu dan Imlek memiliki kaitan yang sangat erat dalam hal sejarah, ritual, dan filosofi, dari sisi historis sejarah Grebeg Sudiro Konghucu berasal dari tradisi Tionghoa yang dipengaruhi oleh agama Konghucu, Tradisi ini dibawa oleh imigran Tionghoa ke Indonesia dan berkembang menjadi Grebeg Sudiro, kemudian terkait dengannya ritual Grebeg Sudiro Konghucu dan Imlek memiliki ritual keagamaan yang sama, seperti membersihkan rumah, memasang hiasan, dan melakukan persembahan kepada leluhur dan dewa-dewa, juga memiliki perayaan yang sama, seperti pawai, pertunjukan seni, dan makanan tradisional, serta secara filosofis Grebeg Sudiro Konghucu dan Imlek memiliki nilai-nilai yang sama, seperti hormat kepada leluhur, kesetiaan kepada keluarga, dan kepedulian terhadap masyarakat, Kedua perayaan tersebut juga memiliki penghargaan yang sama terhadap leluhur dan dewa-dewa, yang diwujudkan dalam bentuk persembahan dan ritual keagamaan,” pungkasnya.

“Menurut beberapa sumber, Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 menyatakan Khonghucu menjadi agama resmi negara, meskipun hal ini mengundang perdebatan banyak pihak, namun hermeneutika hukum diharapkan dapat menggali ratio legis dikeluarkannya keputusan tersebut, hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sejak hadirnya kerajaan nusantara sampai saat ini, terdapat hubungan yang tua dan asli terjadi antara agama dan negara, dalam perkembangan sejarahnya, Khonghucu pun telah memenuhi syarat untuk disebut sebagai agama di Indonesia, maka berdasarkan pada ajaran agama Islam melalui perjuangan atas nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia dan pluralisme Presiden Abdurrahman Wahid mengeluarkan keputusan yang menjadikan Khonghucu sebagai agama resmi, Sistem kepercayaan agama Konghucu masih mengakui keberadaan Tuhan, agama Konghucu mempunyai sistem hubungan vertikal (kepada tuhan) dan Horizontal (kepada sesama manusia), meskipun agama Konghucu mengakui adanya tuhan, namun ajaran-ajaran agama Konghucu lebih menekankan pada hubungan sesama manusia.” terang Didit seorang warga keturunan memberikan komentar saat di wawancarai awak media.

- Advertisement -

“Surakarta, sebuah kota di Jawa Tengah, telah lama dikenal sebagai kota yang memiliki toleransi tinggi terhadap berbagai agama dan budaya, di dukung Kebijakan Walikota Solo yang menetapkan Solo sebagai “Kota Toleransi” telah menciptakan suasana yang kondusif bagi perkembangan agama Konghucu dan budaya Tionghoa di kota Surakarta, Festival budaya Grebek Sudiro, yang merupakan perayaan tahunan umat Konghucu, telah menjadi salah satu event budaya yang paling dinantikan di Surakarta, perayaan ini tidak hanya dirayakan oleh umat Konghucu, tetapi juga oleh masyarakat Solo secara umum.” paparnya

Lebih jauh di katakan “Toleransi dan kebijakan yang mendukung telah memungkinkan agama Konghucu dan budaya Tionghoa tumbuh dan berkembang dengan baik di Surakarta, Hal ini telah menciptakan suasana yang harmonis dan inklusif di kota tersebut, sehingga memungkinkan berbagai agama dan budaya untuk hidup berdampingan dengan damai, toleransi dan kebijakan yang mendukung telah menjadi kunci bagi perkembangan agama Konghucu dan budaya Tionghoa di Surakarta.” pungkasnya.

Grebeg Sudiro 2025 hadir dengan beragam kegiatan seru dan penuh semangat yang menggema di Kota Surakarta, dimulai dari agenda umbul mantram 16 Januari 2025, hingga berlanjut ke rangkaian acara yang berfokus pada budaya dan pariwisata akan menyemarakkan suasana hingga akhir 31 Januari 2025, para warga Solo dan wisatawan diundang untuk ikut merayakan tradisi ini dengan penuh keceriaan, dengan berbagai kegiatan yang penuh warna, Grebeg Sudiro 2025 memberikan kesempatan bagi masyarakat Solo dan wisatawan untuk merasakan keceriaan dan kehangatan perayaan Imlek, serta merasakan semangat Grebeg Sudiro 2025 bersama orang-orang terkasih pada gelaran kegiatan yang di gelar di Surakarta selama beberapa hari tersebut.

- Advertisement -

 

 

 

®Pitut Saputra 

About Author

Online ✓

Online ✓

See author's posts

TAGGED: Provinsi Jawa tengah
Share this Article
Facebook Twitter Pinterest Whatsapp Whatsapp LinkedIn Copy Link
Reaksi Pemirsa
Love0
Sad0
Happy0
Surprise0
Sleepy0
Cry0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Compress 20250125 211832 2655 Wakil Bupati Simalungun Membuka MTQ Ke 51 Tingkat Kecamatan Pematang Bandar
Next Article Compress 20250126 180248 8556 Pengertian Oligarki Dan Ciri-cirinya
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

- Advertisement -

Follow

3.45M Like
34.92M Follow
123.4k Follow
193.5k Subscribe

Latest News

Compress 20250519 223945 5885
Himbauan Aksi Damai FOYB Jelang Aksi Damai Hari kebangkitan Transportasi Online Indonesia
Daerah Mei 19, 2025
Compress 20250519 222014 4293
CV Putra Bahari Mandiri Diduga Tambang Ilegal, LSM KAKI Akan Laporkan Ke Mabes Polri
Berita Mei 19, 2025
Compress 20250519 200538 8148
Bogor Diusulkan Keluar Dari Jawa Barat, Wacana Pemekaran Provinsi Bogor Raya Mencuat
Berita Mei 19, 2025
Compress 20250518 205459 9688
Nabil Dicky Budiono Boyong 3 Piala Sekaligus
Daerah Mei 18, 2025

Baca Juga

Compress 20250518 205459 9688
Daerah

Nabil Dicky Budiono Boyong 3 Piala Sekaligus

Mei 18, 2025 5.5k Views
Compress 20250518 101607 7548
Daerah

Tanggapan Dewan Juri Terkait Lomba Mewarnai Anak Perebutan Trophy Bupati Klaten

Mei 18, 2025 4.2k Views
Compress 20250503 090457 7824
Peristiwa

Tiga Pemuda Desa Mintobasuki Buat Laporan Ke Polresta Pati Atas Pengeroyokan Dan Penganiayaan

Mei 3, 2025 1.4k Views
Compress 20250503 083701 1174
Daerah

Merayakan Kreatifitas Anak Dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025

Mei 3, 2025 4.2k Views
Previous Next
Iklan
Iklan
Iklan

Media Chanel7.id & Chanel7.id/news, Diterbitkan Oleh PT Media Chanel Online, Adalah Portal Berita Nasional Dan Internasional, Bahkan Sampai ke Daerah, Yang Ada Diseluruh Indonesia.

Informasi Tentang Kami Silahkan Klik :

Email

Untuk Informasi Dan Layanan Lainnya Tentang Kami Klik Kontak Kami 

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum.
Sponsor
Chanel 7Chanel 7
Follow US

©By. PT Media Chanel Online

  • Tentang Kami
  • ⚪Redaksi
  • Advertorial
  • Contact Us
  • Terms & Condition
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
Welcome Back!

Sign in to your account

Forget Password

Register Lost your password?