JATENG, CHANEL7.ID – Wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, memiliki populasi yang beragam termasuk individu dengan disabilitas, meskipun masih banyak tantangan yang ada khususnya dalam hal pewacana’an terkait literasi & dunia disabilitas, namun upaya untuk mendorong inklusi dan pemberdayaan bagi mereka telah menjadi fokus penting di Pemkot Klaten
Salah satu langkah penting yang telah diambil adalah peningkatan aksesibilitas bagi individu dengan disabilitas, banyak fasilitas umum dan transportasi di Klaten telah disesuaikan agar dapat diakses dengan lebih mudah bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Read More
Hal ini tidak hanya meningkatkan mobilitas fisik, tetapi juga memberikan kesempatan yang lebih adil bagi mereka untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat,
selain itu program pelatihan dan pendidikan telah dikembangkan untuk membantu meningkatkan keterampilan dan kesempatan kerja bagi individu dengan disabilitas, dengan adanya pelatihan yang sesuai dan dukungan yang tepat, mereka dapat lebih percaya diri untuk berkontribusi secara aktif dalam dunia kerja dan meraih potensi penuh mereka.
Pasca terpilihnya Bang Bli sebagai Ketua Baru DFR (Delanggu Free Rider) sebuah Komunitas Ekosistem Gabungan Ojol di Delanggu dan sekitar, salah satu programnya adalah memberikan edukasi dan pelatihan bagi para rekan berkebutuhan khusu di Klaten dan sekitar, untuk diperkenalkan pada dunia Jurnalisme, jadi kedepan harapannya mereka bisa membuat catatan maupun artikel sendiri terkait aktivitas, tentang dunia disabilitas maupun kegiatan di sanggar sanggar pelatihannya, agar bisa di kabarkan lebih luas lagi pada masyarakat umum, program tersebut telah dimulai oleh DFR sebagai program perdana dalam menapaki massa kepemimpinan yang baru periode 2024-2029, tercatat telah ada beberapa perwakilan rekan berkebutuhan khusu yang dibina langsung oleh Bang Bli (Pitut Saputra) untuk bisa menjadi kontributor sekaligus secara bertahap diharapkan bisa mengarah ke Jurnalisme media online sejak (31/11/2024) pertemuan perdana tatap muka langsung dengan delegasi disabilitas Klaten.
- Advertisement -
Tidak hanya itu, kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusi dan penghormatan terhadap individu dengan disabilitas juga terus ditingkatkan melalui berbagai kegiatan sosial dan edukasi, dengan membangun kesadaran dan empati, diharapkan stigma dan diskriminasi terhadap mereka dapat dikurangi, sehingga tercipta lingkungan yang lebih ramah dan mendukung bagi semua papar Bang Bli ketika ditemui awak media (19/11/2024)
Dengan terus mendorong kesetaraan dan kesempatan bagi individu dengan disabilitas Klaten membuktikan komitmennya untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan berempati terhadap keberagaman, semua warga, tanpa terkecuali, berhak untuk hidup dengan martabat dan mendapatkan dukungan yang mereka perlukan untuk berkembang secara maksimal pungkasnya.
Hari Disabilitas Internasional atau Hari Difabel Internasional adalah peringatan internasional yang disponsori oleh (PBB) Perserikatan Bangsa Bangsa sejak tahun 1992 dan diperingati setiap tanggal 3 Desember, menurut (sumber Wikipedia) Peringatan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang disabilitas intelektual, dan diperingati setiap tanggal 3 Desember.
Beberapa waktu ini rekan rekan DFR (Delanggu Free Rider) memang menjalin kerjasama dan pelatihan dengan beberapa Komunitas Disabilitas Klaten atau rekan berkebutuhan khusus kami menyebutnya, sudah bergabung dan mengikuti pelatihan yang kami gelar adalah Sanggar Mewarnai Dunia Palar Trucuk Klaten, sama (PDP) Persatuan Disabilitas Pedan, dua komunitas ini secara intens terus kita bina, sejak beberapa pekan yang lalu, agar ada perwakilannya yang bisa menulis artikel dan jurnalisme terkait dunia disabilitas di Klaten dan sekitar, tutur Tri Prasongko (19/11/2024) Sekjen DFR saat di wawancarai wartawan terkait pelatihan menulis Disabilitas Klaten.
Dia menambahkan bahwa acara tatap muka kita gelar pada saat anniversary 5 Tahun kebersamaan DFR kemarin di Delanggu (31/11/2024), dan mereka hadir beberapa orang delegasinya, kemudian saat ini dan kedepan memang kita intens buat membimbing mereka agar bisa menulis, minimal bisa mengabarkan apa yang jadi kegelisahan dan kebutuhan yang mereka rasakan, sebab memang budaya literasi ini masih terbilang awam dikalangan mereka jadi ya kita membimbing mulai dari nol, pelan pelan sembari sesekali kita sambangi sanggar nya di daerah masing masing, memang tidak bisa instan harus intens dan terus berkomunikasi antara pembimbing dan yang dibimbing, bahkan dengan Sanggar Seni Mewarnai Dunia Palar Trucuk kita juga sudah lama bekerjasama, karena dulu juga kita sempat mengajar seni lukis disana delegasi DFR beberapa waktu lamanya sempat mendidik mereka, hingga akhirnya, macet karena ada persoalan internal di sanggar, namun kini setelah persoalan internal sanggarnya selesai, mereka kembali menjalin komunikasi dengan kita, dan pada akhirnya dipertemukan dalam kegiatan pelatihan kemarin hingga saat ini kita terus berlatih dan berkomunikasi, baik tatap muka langsung di sanggarnya pun via group WA, harapannya ya mereka cepat bisa menangkap transformasi ilmu yang kita bagi, kalau sudah ada delegasi yang bisa menulis kan lebih mudah untuk mewacanakan maupun berdiskusi dan sharing lebih lanjut terkait apa yang mereka ingin perjuangkan pungkasnya.
- Advertisement -
Lebih lanjut Nugroho dari PDP Pedan Klaten mengatakan pada awak media bahwa memang selama ini mereka memang masih kurang dalam hal pewacanaan dan baru mengenal terkait jurnalisme media online, makanya dia dan kawan kawan tertarik buat ikut bergabung kemarin saat di adakan workshop dan pelatihan oleh DFR, kami sangat berterima kasih pada rekan rekan DFR Delanggu yang telah sukarela membimbing kami agar bisa melangkah ke dunia penulisan profesional, yang pasti mohon bersabar dalam membimbing kami karena memang secara basic kita benar benar baru dalam hal ini.
Terkait PDP sendiri adalah suatu organisasi penyandang disabilitas yang memiliki visi mewujudkan kesetaraan dan kemandirian di segala aspek kehidupan menuju tatanan masyarakat yang ramah difabel, sejahtera dan berkeadilan.
Sekretariat kami di Dukuh Drangsan rt 34 rw 15 Desa Troketon Kecamatan Pedan dengan SK No.14/27 Tahun 2020, PDP sesuai data dari dinas sosial tahun 2018 ada 365 orang dengan beragam disabilitas dan usia tetapi belum di pilah, organisasi/komunitas ini bersifat sosial kemanusiaan yang dilandasi semangat tanpa pamrih kerelawanan.
- Advertisement -
PDP berdiri pada Sabtu,13 juli 2024 serta digawangi oleh Supriyadi Sebagai Ketua 1 dan Hariyanto Ketua 2, kemudian Sekretarsnya saya sendiri mas, Nugroho dan Bendahara Sutarmin, kita akan selalu bergerak karena Indonesia memanggil, salam pedan bergerak “satu jiwa satu rasa ” pungkasnya mengakhiri.
Terpisah Nurbertus Trisno Nugroho saat di wawancara Wartawan (19/11/2024) terkait dengan Agenda Sangar Seni Mewarnai Dunia yang beralamat di Dukuh Mantenan, Padangan, Palar, Kecamatan Trucuk, Klaten, mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu info lebih lanjut dari Pemkot Klaten, dan Dinas Sosial Klaten karena menurut berita yang beredar Pelaksanaan Hari Disabilitas Internasional tahun ini sepertinya akan digelar di Wedi Klaten, nah terkait dengan detailnya kami baru akan koordinasi senin depan mas.
Kemudian dia juga menambahkan bahwa saat ini memang semenjak rekan rekan DFR tidak lagi mengajar seni lukis di sanggar aktivitas Sanggar Seni Mewarnai Dunia agak vakum, karena ya memang baru Bang Bli yang mengajarkan kita menggambar di atas MMT Bekas saat itu, namun terlepas dari semenjak vakum hingga saat ini beberapa memang masih terus berkarya, dan kemarin pada saat Pameran Produk Recycle yang di gelar oleh Rekan Rekan DFR (Delanggu Free Rider) & Pojok Kreatif Delanggu, karya mas Thomas (Ketua sanggar seni Mewarnai Dunia) yang bergambar Semar malah laku terjual, kemudian Karyanya Bernard juga laku pada pameran sebelumnya saat kita berkegiatan bareng Komunitas Satu Hati, ya bersyukur hingga saat ini kita masih bertahan mas, karena ya memang tak bisa dipungkiri faktor ekonomi juga yang menghambat laju kreativitas dan aktivitas kami, semenjak ditinggalkan Bang Bli karena kita ada persoalan internal memang vakum agak lama, namun setelah persoalan internal selesai kita juga mulai bangkit lagi dan sempat di bimbing juga oleh mbak Purwanti, beserta rekan rekan Trucuk Peduli dan rekan rekan Komunitas Satu Hati Indonesia mas, bahkan beberapa kali sempat ada kunjungan juga dari beberapa Universitas yang mengunjungi sanggar kami buat studi banding dan belajar bersama papar Mas Nur Pengasuh Sanggar Seni Mewarnai Dunia Palar Trucuk, Klaten.
®Pitut Saputra
About Author
